Aliran Keluar Modal Asing dan Pelemahan Rupiah Akan Bebani IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Jumat (20/10).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan gerak IHSG terus digempur gelombang tekanan. Tekanan teranyar datang dari derasnya aliran keluar modal asing hingga pelemahan rupiah.

Masalah itu makin menambah beban berat indeks di akhir pekan.

“Masih cukup besarnya risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai para investor. Minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG juga menjadi tantangan tersendiri bagi emiten yang berada di pasar modal,” jelas William.

Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.789 dan resistance 6.978.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan ITMG, AALI, TLKM, BBCA, SMGR, AKRA, dan ASRI.

Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menilai penutupan kemarin di level 6.846 menjadi support trend line. Jika tak berubah hingga akhir pekan ini, maka dipastikan IHSG mencapai jenuh beli.

“Jika IHSG rebound, tetapi belum mampu menembus 6.950, maka arah tren belum mengalami perubahan. Target 7.000 semakin sulit tercapai di bulan ini,” ungkapnya.

IHSG ambruk ke posisi 6.846 pada perdagangan Kamis (19/10). Indeks saham melemah 81,47 poin atau minus 1,18 persen dari perdagangan sebelumnya.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,02 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,25 miliar saham.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika ekonomi

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *