Minyak Lesu ke US$90 Menanti Perkembangan Perang Israel-Palestina

Harga minyak turun pada awal pekan ini. Mengutip Reuters, harga Brent berjangka turun 34 sen atau 0,4 persen ke level US$90,55 per barel.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 41 sen, atau 0,5 persen ke US$87,28 per barel.

Kedua benchmark tersebut naik hampir 6 persen pada Jumat (13/10) lalu membukukan persentase kenaikan harian tertinggi sejak April imbas kekhawatiran pasar bahwa perang Israel dengan Palestina akan meluas di Timur Tengah.

Imbasnya, Brent mencatat kenaikan sebesar 7,5 persen dan WTI naik 5,9 persen. Pengamat menyebut pelemahan harga minyak awal pekan ini terjadi karena pasar masih mencoba meraba dampak perang Israel dan Palestina.

Memang konflik di Timur Tengah hanya berdampak kecil terhadap pasokan minyak dan gas global, dan Israel bukanlah produsen besar.

Namun perang antara kelompok Islam Hamas dan Israel berpotensi menimbulkan risiko geopolitik paling signifikan terhadap pasar minyak sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.

Apalagi kalau Iran terlibat dalam konflik tersebut.

“Investor sedang mencoba untuk mengetahui dampak konflik sementara serangan darat skala besar belum dimulai setelah batas waktu 24 jam dimana Israel pertama kali memberi tahu penduduk di bagian utara Gaza untuk mengungsi ke selatan,” kata Presiden NS Trading Hiroyuki Kikukawa.

Ia menambahkan kalau serangan darat skala besar dimulai, itu akan mengangkat harga minyak, bahkan ke atas level US$100 per barel.

“Dampak yang mungkin melibatkan negara-negara penghasil minyak telah diperhitungkan dalam harga sampai batas tertentu, namun jika invasi darat benar-benar terjadi dan berdampak pada pasokan minyak, harga dapat dengan mudah melebihi $100 per barel,” katanya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : iNews.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *