Harga Emas Menguat di Tengah Melemahnya Dolar AS

Harga emas mengalami penguatan pada akhir perdagangan Rabu (20/9/2023) atau Kamis (21/9/2023) WIB. Ini mencatatkan kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut, yang menandai kenaikan harian terpanjang sejak Januari. Hal ini didukung oleh pelemahan dolar AS yang signifikan, seperti yang dilaporkan oleh Dow Jones Market Data.

Pada sesi perdagangan tersebut, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan Desember di divisi Comex New York Exchange mengalami kenaikan sebesar US$ 13,40 atau 0,69%, dan ditutup pada level US$ 1.967,10 per ons. Selama sesi perdagangan, harga emas mencapai tertinggi di US$ 1.968,90 dan terendah di US$ 1.948,60.

Sebelumnya, pada Selasa (19/9/2023), harga emas berjangka telah naik sebesar US$ 0,30 atau 0,02%, mencapai level US$ 1.953,70. Ini mengikuti kenaikan sebesar US$ 7,20 atau 0,37% pada Senin (18/9/2023) menjadi US$ 1.953,40.

Tidak lama setelah sesi perdagangan ditutup, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan keputusan yang menarik perhatian. Pengumuman tersebut mengindikasikan bahwa The Fed, sementara mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah sesuai perkiraan, tidak mengecualikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan November.

Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan fed fund dalam kisaran 5,25% hingga 5,50% sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain itu, mereka juga memberikan petunjuk mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga tambahan dalam tahun yang sama. Pasca pengumuman ini, harga emas untuk kontrak bulan Desember diperdagangkan pada level US$ 1.963,80 per ons dalam perdagangan elektronik.

Federal Reserve memproyeksikan bahwa ekonomi AS akan mengalami fase penurunan yang terkendali, dengan perkiraan suku bunga The Fed yang akan turun dari 5,6% pada tahun 2023 menjadi 5,1% pada tahun 2024. Selain itu, mereka memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan mencapai 2,1 persen pada tahun 2023 dan 1,5% pada tahun 2024.

The Fed juga merencanakan dua penurunan suku bunga pada tahun 2024, bukan empat penurunan seperti yang sebelumnya diprediksi.

Meskipun ada keputusan Federal Reserve dan indikasi akan adanya kenaikan suku bunga tahun ini, harga emas berjangka berhasil mempertahankan penguatannya. Pergerakan harga ini menegaskan hubungan yang dinamis antara kebijakan moneter dan komoditas seperti emas.

Selanjutnya, Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Inggris juga diharapkan akan mengumumkan keputusan mereka mengenai suku bunga dalam minggu ini.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mencatat pergerakan harga yang signifikan. Harga perak untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 38 sen atau 1,62%, ditutup pada level US$ 23,836 per ons. Sementara itu, platinum untuk pengiriman bulan Oktober mengalami penurunan sebesar US$ 6,10 atau 0,64%, dan ditutup pada level US$ 942,30 per ons.

 

 

 

 

 

Sumber : beritasatu.com
Gambar : Tribunnews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *