Fed Pertahankan Suku Bunga, Dolar AS Melemah

Kurs dolar AS berakhir hampir datar pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level tertinggi dua dekade.

Namun, The Fed menunjukkan setidaknya satu kenaikan lagi mungkin terjadi tahun ini karena inflasi tetap tinggi.

Melansir Xinhua, Kamis, 21 September 2021, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03 persen menjadi 105,1252 di akhir perdagangan.

Seperti yang telah diantisipasi, Komite Pasar Terbuka Federal mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu antara 5,25 persen dan 5,5 persen, tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

“Dalam menentukan tingkat pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin sesuai untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen dari waktu ke waktu, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter kumulatif, kelambatan kebijakan moneter yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, dan perkembangan ekonomi dan keuangan,” kata The Fed dalam sebuah pernyataan.

Menurut Ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi pers Rabu sore juga mengatakan terkait pertumbuhan ekonomi negara Adidaya itu.

“Pertumbuhan PDB riil telah berada di atas ekspektasi. Pengeluaran konsumen tetap sangat kuat. Penawaran dan permintaan tenaga kerja terus mencapai keseimbangan yang lebih baik,” ujar dia.

Dia berpendapat proyeksi Fed bukanlah sebuah rencana, kebijakan akan menyesuaikan sebagaimana mestinya dan bersiaplah untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.

Revisi kenaikan suku bunga The Fed untuk 2024
Revisi kenaikan suku bunga The Fed untuk 2024 dari 4,6 persen menjadi 5,1 persen menghentikan penurunan dolar AS.

Ringkasan baru proyeksi ekonomi The Fed sekarang menyerukan pertumbuhan PDB yang lebih kuat sebesar 2,1 persen tahun ini, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya, dengan perkiraan pengangguran turun menjadi 3,9 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,1 persen.

FedWatch CME Group saat ini menunjukkan peluang 29,1 persen, Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, menjadi antara 5,5 persen hingga 5,75 persen pada pertemuan kebijakan berikutnya di November, dengan peluang kenaikan di Desember dipatok pada 36,4 persen.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0686 dolar AS dari 1,0677 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2362 dolar AS dari 1,2391 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 147,9800 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,8450 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,8969 franc Swiss dari 0,8982 franc Swiss, dan turun ke 1,3437 dolar Kanada dari 1,3442 dolar Kanada. Dolar AS turun ke 11,0915 krona Swedia dari 11,1520 krona Swedia.

 

 

 

 

 

Sumber : metrotvnews.com
Gambar : Detik Travel

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *