Bos IMF Prediksi Lonjakan Suku Bunga Acuan Masih Berlanjut hingga 2025

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memprediksi tingkat suku bunga acuan tetap tinggi hingga 2025 mendatang.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Selasa (5/9). Kristalina mengatakan saat ini kondisi ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian.

Menurutnya, perang antara Rusia-Ukraina membuat rantai pasok global terganggu. Hal ini menjadikan harga-harga komoditas pangan naik.

Oleh karena itu, tingkat inflasi di sejumlah negara pun melonjak. Buntutnya, bank sentral mengerek suku bunga acuan demi mengendalikan inflasi.

“Kami perkirakan tingkat suku bunga akan tetap tinggi hingga 2024, mungkin hingga 2025,” ucap Kristalina.

Ia menilai tingginya suku bunga acuan, terutama dari bank sentral AS (The Fed) dapat berimbas pada negara-negara ASEAN. Kristalina mengatakan suku bunga tinggi dapat melemahkan nilai tukar mata uang negara-negara ASEAN.

“Hal ini mempunyai konsekuensi bagi ASEAN dalam hal kerugian bagi banyak negara, namun juga dalam hal kekuatan mata uang, yang tertekan oleh tingginya suku bunga The Fed dan bank sentral Eropa,” jelas Kristalina.

The Fed sendiri menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) alias 0,25 persen ke rentang 5,25 persen-5,5 persen pada akhir Juli lalu.

Kenaikan ini adalah yang tertinggi dalam sejarah suku bunga AS dalam 22 tahun terakhir.

The Fed sudah berperang melawan inflasi sejak Maret 2022 dan ini merupakan ke-11 kalinya bank sentral AS itu mengerek suku bunga.

Bahkan, mereka diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sekali lagi.

“Pada margin, pertumbuhan lebih kuat dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dari waktu ke waktu dan itu akan membutuhkan respons tepat untuk kebijakan moneter,” kata Gubernur The Fed Jerome Powell, dikutip dari CNN, Kamis (27/7) lalu.

Inflasi masih tetap menjadi ancaman Negeri Paman Sam. Oleh karena itu, mengerek suku bunga bakal menjadi opsi tak terelakkan jika inflasi ke depan belum bisa diredam.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Beritasatu.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *