Suku Bunga Tinggi ECB Bakal Bertahan Lebih Lama untuk Capai Target Inflasi

Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde menyatakan pihaknya menetapkan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini guna mencapai tujuan utama bank sentral untuk mengembalikan inflasi ke target dua persen.

“Dalam lingkungan saat ini, ini berarti (untuk ECB) menetapkan suku bunga di tingkat yang cukup ketat selama yang diperlukan untuk mencapai kembalinya inflasi tepat waktu ke target jangka menengah dua persen,” ungkap Lagarde dalam sebuah pidato di Jackson Hole Symposium, dikutip dari Investing.com, Senin, 28 Agustus 2023.

Adapun, inflasi zona Euro turun menjadi 5,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada Juli 2023. Angka ini masih jauh di atas target dua persen bank sentral.

Fleksibilitas kebijakan jadi kunci

Presiden ECB juga menekankan perlunya mengadopsi fleksibilitas dalam kebijakan moneter. Ia mengakui keputusan kebijakan tidak dapat secara eksklusif bergantung pada model yang diperkirakan dengan data lama atau terlalu berfokus pada data yang ada saat ini.

“Karena hal ini cenderung membuat kebijakan moneter menjadi kekuatan yang reaktif daripada menstabilkan,” tutur dia.

Lagarde mengurai fungsi reaksi ECB didasarkan tiga kriteria, yakni prospek inflasi, dinamika inflasi yang mendasari, dan kekuatan transmisi kebijakan moneter.

Meskipun pendekatan ‘multi-legged’ ini diperlukan untuk menghitung kebijakan secara efektif, Lagarde mengatakan, ada juga kebutuhan untuk meningkatkan proses dengan memperbarui teknologi perkiraan dengan variabel-variabel yang berperan sebagai indikator-indikator utama yang terbaik.

Meningkatnya potensi jeda ECB

ECB sebelumnya menaikkan suku bunga kunci utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen pada periode Juli, sehingga suku bunga naik ke tingkat tertinggi sejak 2000.

Namun, beberapa pihak di Wall Street telah berspekulasi bank sentral bisa menghentikan sementara kenaikan suku bunga pada September, dan memberikan kenaikan terakhir di Oktober.

Komentar dari Lagarde muncul ketika data menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang tersendat di zona Euro.

Jerman, mesin pertumbuhan di kawasan Euro, merilis Survei IFO Jerman yang buram. Ini menunjukkan sentimen di kalangan bisnis semakin memburuk dan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya resesi di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Investore daily

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *