Blue Beetle Jawara Box Office, tapi Jadi Debut DC Terendah

Blue Beetle langsung mendapatkan posisi pertama di tangga box office akhir pekan pasar domestik kali ini, menggeser Barbie yang sudah bertakhta selama empat pekan.
Angka pembukaan film superhero Latin pertama DC tersebut di Amerika Utara tercatat sebesar US$25,4 juta atau setara dengan Rp389 miliar (US$1=Rp15.321).

Meski menjadi posisi pertama, pengamat dari Exhibitor Relations mencatat pendapatan Blue Beetle tersebut jadi “debut superhero DC terendah era ini.”

Dilaporkan AFP, angka debut itu bahkan lebih kecil dibanding pendapatan Wonder Woman 1984 yang rugi secara box office.

Menurut analis David A Gross, penjualan tiket Blue Beetle hanya sebesar sepertiga dari rata-rata penjualan tiket film superhero. Padahal film ini memiliki ulasan kritikus yang bagus dan proyeksi yang kuat.

Sementara itu, Barbie turun jadi posisi kedua pada pekan ini dengan US$21,5 juta setelah empat pekan berada di puncak box office.

Mengenal Asal-usul Blue Beetle, Si Kumbang Biru Andalan Baru DCEU
Menurut Variety, capaian Barbie ini terbilang masih besar dan kini film itu beranjak menuju pendapatan global US$1,7 miliar.

Sutradara film Blue Beetle, Angel Manuel Soto, pun berjuang keras agar film superhero DC terbaru itu tayang di layar lebar, bukan di layanan streaming.

Kepada Collider seperti yang dirilis pada Selasa (15/8), Soto menyebut awalnya film itu hanya akan rilis di layanan streaming Max milik Warner Bros. Discovery.

Namun ia merasa bahwa kisah superhero dengan latar masyarakat Latin ini punya pesan penting yang bila hanya tayang di layanan streaming, bisa mengurangi nilainya.

“Ini menjadi kali pertama kita memiliki seorang superhero Latin di garis terdepan,” kata Soto. “Bukan hanya seorang aktor Latin yang memerankan pahlawan, tetapi ia benar-benar seorang Latin,”

“Bersama keluarganya, dan mereka menjadi pahlawan dalam cerita mereka sendiri untuk pertama kalinya,” lanjutnya. “Ini tidak bisa hanya berada di streaming. Itu harus tampil di layar lebar,”

Angel Manuel Soto pun berjibaku meyakinkan Warner Bros. Discovery agar film Blue Beetle pantas tayang di layar lebar. Ia mulai mengonsep dan membangun segala hal yang dibutuhkan agar film ini dinilai layak di layar lebar.

Soto mengaku ia dan timnya bekerja sangat keras membangun dunia latar Blue Beetle, mulai dari kostum hingga segala hal yang terutama yang berkaitan dengan budaya masyarakat Latin di Amerika Serikat.

“Saya pikir kami telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menghidupkan konsep ini, sehingga akhirnya Warner Bros memutuskan bahwa film ini harus tayang di bioskop,” kata Angel Manuel Soto.

Blue Beetle menjadi film pahlawan super pertama dari DCEU yang menggunakan kebudayaan Latin sebagai latar cerita. Film ini digarap Angel Manuel Soto dengan naskah ditulis Gareth Dunnet-Alcocer.

Selain Xolo Mariduena sebagai bintang utama, film ini juga dibintangi oleh Susan Sarandon, Bruna Marquezine, Alberto Reyes, dan George Lopez.

Blue Beetle dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 16 Agustus 2023.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *