Evaluasi Timnas Basket Indonesia setelah Peluang ke Olimpiade Makin Tipis

Timnas bola basket Indonesia akan lebih mematangkan persiapan di setiap kompetisi yang akan dijalani untuk meningkatkan performa para pemain. Menurut Jeremy Imanuel Santoso selaku manajer tim, postur tubuh pemain Indonesia yang di bawah rata-rata pebasket Asia bukanlah hal utama dalam performa tim.

“Menurut saya, size itu salah satu faktor, tetapi bukan yang bisa mempertajam pernyataan di mana kita kalah karena size,” kata Jeremy seperti dilansir Antara dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023)

Dia lebih meyakini bahwa postur tubuh pemain Indonesia yang di bawah rata-rata itu bisa ditutupi dengan persiapan yang lebih maksimal. “Saya tidak percaya itu. Saya lebih percaya dengan persiapan yang baik, persiapan yang maksimal, pemain bisa mengeluarkan 100 persen kemampuannya secara konsisten,” lanjut Jeremy.

Jeremy mengambil contoh pemain Indonesia dengan postur terendah, yakni Yudha Saputera. Meski hanya memiliki tinggi 175 cm, namun dia selalu menjadi pemain andalan Kepala Pelatih Milos Pejic.

Yudha memang bermain paling lama di antara rekan lainnya yakni 37 menit 41 detik ketika Indonesia menghadapi Arab Saudi di laga ketiga Grup A Turnamen Prakualifikasi Olimpiade FIBA 2023, Senin 14 Agustus malam WIB.

Kemudian, dia mampu mencetak 20 poin, 9 assist, dan 5 rebound dalam laga tersebut, atau berselisih satu angka saja dengan Marques Terrell Bolden sebagai pemain tertinggi timnas Indonesia dengan postur 208 cm.

Catatan impresif Yudha itu tidak terjadi secara kebetulan karena dia tunjukkan pada dua laga sebelumnya dan di pertandingan Indonesia International Basketball Invitational (IIBI) beberapa waktu lalu.

“Jadi menurut saya, persiapan untuk kita kompetisi itu ada power, strength, endurance yang jauh lebih penting di atas size tubuh,” katanya.

Sebagai evaluasi untuk kompetisi berikutnya, yakni Asian Games Hangzhou pada September mendatang, Jeremy menekankan pentingnya persiapan yang maksimal untuk menutupi kekurangan individu.

“Saya rasa skuat muda ini sangat memperlihatkan daya juang yang sangat baik. Tapi kesalahan-kesalahan seperti offensive rebound lawan, dan turn over masih menghantui kita dan harus secepatnya kita evaluasi,” pungkasnya.

Timnas Bola Basket Indonesia kalah dari Arab Saudi dengan skor 72-86 pada laga ketiga Grup A Turnamen Prakualifikasi Olimpiade FIBA 2023, Senin 14 Agustus malam WIB. Itu terjadi meski mereka sempat unggul lebih dulu di kuarter pertama.

Dengan hasil ini, Indonesia harus turun ke posisi empat klasemen sementara karena baru memiliki 4 poin dari hasil sekali menang dan dua kali kalah. Jumlah poin tersebut sama dengan yang dikumpulkan oleh Arab Saudi, Suriah, dan Kazakhstan.

Sementara di urutan kedua, ada India yang memiliki 5 poin setelah mendapatkan hasil dua kemenangan dan satu kekalahan. Lalu untuk posisi puncaknya ditempati Bahrain yang mengoleksi 6 poin dari tiga kemenangan.

Selanjutnya, di turnamen menuju Olimpiade 2024 yang berlangsung di Suriah ini, Indonesia bakal bertemu Bahrain pada Rabu 16 Agustus mendatang dan dilanjutkan dengan menghadapi Suriah pada sehari kemudian. (ANT).

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *