Dolar AS Ogah Bergerak setelah Data Inflasi Naik Moderat

Dolar AS stagnan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna laporan inflasi AS yang menunjukkan kenaikan moderat pada Juli 2023.

Melansir Xinhua, Jumat, 11 Agustus 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03 persen menjadi 102,5222 pada akhir perdagangan.

Adapun, inflasi AS pada Juli 2023 tercatat naik 0,2 persen dari bulan lalu, menyamai kenaikan pada Juni 2023. Secara tahunan, inflasi Juli 2023 naik 3,2 persen atau menguat dari 3,0 persen pada Juni 2023 dan menjadikan kenaikan tahunan yang terkecil sejak Maret 2021.

Sementara inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik 0,2 persen pada Juli, sama dengan kenaikan bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi inti tumbuh 4,7 persen setelah naik 4,8 persen pada Juni 2023.

“Laporan inflasi Juli menawarkan bukti yang lebih meyakinkan tekanan inflasi mereda,” kata ekonom senior EY-Parthenon Lydia Boussour.

Fed bakal pertahankan kebijakan hawkish

Ia menambahkan, pejabat Federal Reserve kemungkinan akan melihat laporan itu sebagai satu langkah lagi menuju jalur disinflasi.

“Tetapi dengan inflasi masih jauh dari target 2,0 persen, Fed kemungkinan akan mempertahankan bias hawkish dan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, jika data membenarkannya,” tuturnya.

Setelah penurunan cepat menyusul laporan inflasi terbaru di awal sesi, dolar AS dengan cepat pulih karena harga-harga obligasi pemerintah AS meningkat, membantu greenback mendapatkan kembali kekuatannya yang hilang.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara itu meningkat 21 ribu menjadi 248 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 5 Agustus.

Rata-rata pergerakan empat minggu klaim, pembacaan yang kurang stabil, naik 2.750 menjadi 228.250, menurut data. Pada penutupan perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0990 dari USD1,0975 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,2691 dari USD1,2724.

Dolar AS dibeli 144,7080 yen Jepang, lebih tinggi dari 143,6760 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8760 franc Swiss dari 0,8773 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3421 dolar Kanada dari 1,3417 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,6760 krona Swedia dari 10,6838 krona Swedia.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Republika.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *