Aktivitas Pabrik Zona Euro Melemah di Juli 2023
Sebuah survei menunjukkan aktivitas manufaktur di seluruh zona euro mengalami kontraksi pada Juli dengan laju tercepat sejak sovid-19 memperkuat cengkeramannya di dunia. Hal itu karena permintaan merosot meskipun pabrik memotong harga mereka dengan tajam.
Mengutip The Business Times, Rabu, 2 Agustus 2023, ada kelemahan yang cukup besar terlihat di Jerman, ekonomi terbesar Eropa. Sementara Prancis dan Italia, ekonomi zona euro terbesar kedua dan ketiga, juga mencatat penurunan tajam sejak Juni.
Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur zona euro terakhir HCOB, yang disusun oleh S&P Global, turun menjadi 42,7 pada Juli dari 43,4 Juni, terendah sejak Mei 2020 dan cocok dengan pembacaan awal. Angka di bawah 50 menandai kontraksi dalam aktivitas.
Indeks yang mengukur output, yang dimasukkan ke dalam PMI gabungan yang akan dirilis pada Kamis dan dipandang sebagai ukuran yang baik untuk kesehatan ekonomi, turun menjadi 42,7 dari 44,2, level terendah yang tidak terlihat dalam lebih dari tiga tahun.
“Tampaknya resesi manufaktur akan tetap ada di zona euro. Penurunan output yang lebih kuat, pesanan baru dan volume pembelian pada awal kuartal ketiga mendukung pandangan kami bahwa ekonomi secara keseluruhan berada dalam perjalanan yang bergelombang pada paruh kedua tahun ini,” kata Kepala Ekonom Hamburg Commercial Bank Cyrus de la Rubia.
Permintaan turun tajam, meskipun turunnya biaya input –yang turun paling cepat sejak pertengahan 2009 karena persaingan yang meningkat di antara pemasok– memungkinkan pabrik memangkas biaya mereka. Indeks harga output turun mendekati level terendah 14 tahun di 45,0 dari 47,0.
“Bank sentral Eropa akan senang melihat deflasi harga output meningkat lagi, turun dengan kecepatan paling cepat dalam hampir 14 tahun. Namun, kekhawatiran tentang inflasi jasa tetap menjadi agenda utama,” pungkas de la Rubia.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id