Kekerasan Bersenjata Meningkat di AS, KBRI Washington Imbau WNI Selalu Waspada
Kasus penembakan terjadi dari waktu ke waktu di Amerika Serikat (AS), yang hampir selalu berujung pada korban luka hingga meninggal dunia. Frekuensi penembakan ini kerap meningkat, seperti yang terjadi sepanjang Juni hingga awal Juli ini.
Penembakan terbaru terjadi di Baltimore pada Minggu, 2 Juli lalu, di mana setidaknya dua orang tewas dan 28 lainnya terluka. Sejumlah penembakan lainnya juga terjadi sepanjang Juni lalu.
Melihat tren meningkatnya penembakan ini, KBRI Washington DC mengimbau semua warga negara Indonesia (WNI) untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Imbauan kepada seluruh WNI di AS terkait meningkatnya kekerasan bersenjata di AS,” tulis KBRI Washington DC via Instagram, Selasa, 4 Juli 2023.
Akhir Juni lalu, setidaknya dua orang dan 15 lainnya terluka dalam penembakan di sebuah pesta di Michigan.
Beberapa hari sebelumnya, enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangkaian aksi kekerasan dan penembakan massal di AS.
Di awal Juni, dua orang tewas dan lima terluka di saat ratusan orang tengah berada di taman usai upacara kelulusan sekolah menengah di Richmond. Penembakan tersebut terjadi ketika para lulusan tengah mengambil foto bersama keluarga mereka di Taman Monroe setelah upacara Huguenot High School di Teater Altria selesai digelar.
Taman ini diketahui berada di kampus Virginia Commonwealth University, seberang jalan dari teater.
Menurut para ahli, kasus pembunuhan dan kekerasan mengalami lonjakan dalam beberapa tahun terakhir di AS. Kejadian seperti ini pun semakin banyak selama pandemi Covid-19.
“Tidak diragukan lagi bahwa terjadi lonjakan kekerasan,” kata Daniel Nagin, seorang profesor kebijakan publik dan statistik di Universitas Carnegie Mellon.
Sumber : medcom.id
Gambar : Detikcom