Harga Minyak Menanjak Berkat Pasokan Ketat Jagung dan Etanol

Harga minyak mentah berjangka naik pada akhir perdagangan Rabu (21/6), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi berkat prospek ketatnya pasokan jagung dan etanol, serta pelemahan dolar AS.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik US$1,34 atau 1,88 persen ke US$72,53 per barel.

Penguatan juga terjadi harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus menguat US$1,22 atau 1,61 persen ke US$77,12 per barel.

Prospek ketatnya pasokan jagung dan etanol di Amerika Serikat berpotensi mengerek permintaan minyak. Pasalnya, jagung digunakan untuk memproduksi etanol, yang dicampur dengan bahan bakar fosil.

Berdasarkan laporan mingguan Departemen Pertanian AS, Negeri Paman Sam hanya memiliki 55 persen jagung dalam kondisi baik hingga sangat baik pada Minggu (18/6). Angka itu turun dari 61 persen pada minggu sebelumnya lantaran kekeringan.

Imbasnya, harga jagung berjangka di Chicago Board of Trade melonjak 5,2 persen pada Rabu (21/6). Selain jagung, pemerintah AS juga mencatat banyak tanaman lain tertekan oleh kekeringan.

Selain itu, paket sanksi ke-11 Uni Eropa terhadap Rusia diprediksi kian membatasi ekspor minyak Rusia.

Analis Pemasok Informasi Pasar FX Empire Vladimir Zernov menilai apabila sanksi baru oleh anggota Uni Eropa diterapkan, pasokan minyak akan berkurang 250 ribu barel per hari.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang global setelah Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral mendekati tujuan kebijakannya.

Pelemahan dolar AS membuat minyak yang diperdagangkan dengan mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *