Rupiah Menguat ke Rp14.240 Bersama Mata Uang China-Hong Kong

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.240 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (6/10). Mata uang Garuda menguat 12 poin atau 0,09 persen dibandingkan Rp14.252 per dolar AS pada Selasa (5/10).

Rupiah menguat bersama yuan China 0,4 persen dan dolar Hong Kong 0,01 persen. Sementara itu, mayoritas mata uang Asia lain justru melemah dari dolar AS.

Peso Filipina melemah 0,14 persen, baht Thailand minus 0,13 persen, yen Jepang minus 0,1 persen, dolar Singapura minus 0,1 persen, won Korea Selatan minus 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,06 persen.

Sebaliknya, seluruh mata uang utama negara maju justru kompak berada di zona merah. Dolar Australia melemah 0,31 persen, dolar Kanada minus 0,14 persen, franc Swiss minus 0,1 persen, poundsterling Inggris minus 0,1 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dan rubel Rusia minus 0,03 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah memiliki potensi menguat di kisaran Rp14.240 sampai Rp14.280 per dolar AS pada hari ini. Penguatan rupiah berasal dari hijaunya bursa saham AS dan Eropa.

“Membaiknya data ekonomi yang dirilis, yaitu data indeks aktivitas sektor jasa Eropa dan AS mendukung sentimen tersebut. Sentimen ini bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kendati begitu, menurut Ariston, penguatan mata uang Garuda mungkin tidak begitu tinggi karena ada sentimen kenaikan tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS, US Treasury bertenor 10 tahun ke kisaran 1,5 persen.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Pikiran Rakyat

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *