Dolar AS Kian Bertaring, Kali Ini Apa Vitaminnya?

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan didorong oleh komentar Fed yang hawkish dan optimisme atas negosiasi batas utang untuk mencegah gagal bayar potensial.

Mengutip Antara, Jumat, 19 Mei 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,68 persen menjadi 103,5793 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0767 dari USD1,0838 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2404 dari USD1,2484 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 138,6390 yen Jepang, lebih tinggi dari 137,5880 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9050 franc Swiss dari 0,8986 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3510 dolar Kanada dari 1,3450 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,5839 krona Swedia dari 10,4527 krona Swedia.

Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan data ekonomi sejauh ini tidak dapat menunjukkan bahwa tepat untuk melewatkan kenaikan suku bunga pada Juni. Ketua DPR AS Kevin McCarthy menyatakan optimistis dapat mencapai kesepakatan. “Dan saya pikir kita memiliki struktur sekarang dan semua orang bekerja keras,” tukasnya.

Pagu utang pemerintah AS

RUU untuk menaikkan pagu utang pemerintah sebesar USD31,4 triliun akan diajukan di DPR minggu depan, menurut laporan media, mengutip McCarthy.

“Indeks dolar AS menguat karena para pedagang fokus pada peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah, dan klaim pengangguran awal yang lebih rendah memberikan dukungan tambahan untuk mata uang Amerika,” kata Analis Pemasok Informasi Pasar FX Empire Vladimir Zernov.

Tingkat imbal hasil surat utang dua tahun AS naik 9,8 basis poin menjadi 4,267 persen pada Kamis waktu setempat. Sementara tingkat imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun meningkat sebesar 8,2 basis poin menjadi 3,651 persen, memberikan dukungan kepada dolar AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran baru turun menjadi 242 ribu dalam pekan yang berakhir 13 Mei dari 264 ribu minggu sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi para ekonom 255 ribu.

 

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Detik.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *