Menunggu Data Inflasi AS, Rupiah Layu ke Rp14.756
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.756 per dolar AS pada Rabu (10/5) pagi. Mata uang Garuda melemah 14,5 poin atau minus 0,1 persen dari posisi sebelumnya.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat won Korea Selatan menguat 0,01 persen, dolar Singapura 0,05 persen, dan baht Thailand 0,19 persen.
Lalu, dolar Hong Kong dan yen Jepang masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,04 persen. Sedangkan, yuan China melemah 0,08 persen, rupee India minus 0,29 persen, dan peso Filipina stagnan.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,06 persen, euro Eropa 0,08 persen, dolar Kanada 0,04 persen, dolar Australia 0,04 persen, dan franc Swiss 0,07 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah masih melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, investor masih menantikan rilis data inflasi AS April.
Ia juga menuturkan sebelumnya data tenaga kerja AS April dirilis lebih bagus dari ekspektasi, berpotensi menyumbang kenaikan inflasi.
“Inflasi yang tetap tinggi bisa mendorong bank sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunganya lagi,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.700 sampai Rp14.760 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Indoposco