Harga Minyak Dunia Jatuh, 2 Hal Ini Penyebabnya!
Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran atas permintaan dan penguatan dolar AS. Kondisi itu bisa dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membeli minyak dengan harga lebih murah.
Mengutip Xinhua, Selasa, 2 Mei 2023, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun USD1,12 atau 1,46 persen menjadi USD75,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli turun USD1,02 atau 1,27 persen menjadi USD79,31 per barel di London ICE Futures Exchange.
“Minyak WTI turun di tengah kekhawatiran permintaan,” kata Analis Pemasok Informasi Pasar FX Empire Vladimir Zernov.
Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya menjelaskan minyak tetap berat karena kekhawatiran permintaan minyak mentah tetap ada. “Dan karena dolar AS bangkit kembali,” kata Edward.
Dolar AS mengalami kenaikan yang solid pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), menyusul indeks manufaktur yang lebih baik dari perkiraan yang dirilis oleh Institut Manajemen Pasokan AS pada Senin pagi. Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga lagi, yang membuat ekonomi AS lebih mungkin mengalami resesi tahun ini.
Bursa saham AS melemah
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Pelemahan terjadi karena Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga acuan lagi pada Rabu waktu setempat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 46,46 poin atau 0,14 persen menjadi 34.051,7. Sedangkan indeks S&P 500 merosot 1,61 poin atau 0,04 persen menjadi 4.167,87. Indeks Komposit Nasdaq merosot 13,99 poin atau 0,11 persen menjadi 12.212,6.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumsi memimpin penurunan masing-masing 1,26 persen dan 1,06 persen. Sementara itu, sektor kesehatan dan industri memimpin penguatan masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,55 persen.
Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone economy