Rupiah Loyo ke Rp15.355 Dipicu Penguatan Imbal Hasil Obligasi AS
Harga emas dunia tidak berubah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Para investor menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres AS yang kemungkinan memengaruhi penilaian seberapa hawkish bank sentral AS nantinya.
Mengutip Antara, Selasa, 7 Maret 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tetap tidak berubah dan ditutup pada USD1.854,60 per ons, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD1.864,30 dan terendah di USD1.851.30.
Emas berjangka melonjak sebanyak USD14,10 atau 0,77 persen menjadi USD1.854,60 pada Jumat, 3 Maret, setelah tergelincir sebanyak USD4,90 atau 0,27 persen menjadi USD1.840,50 pada Kamis, 2 Maret, dan terkerek USD8,70 atau 0,47 persen menjadi USD1.845,40 pada Rabu, 1 Maret.
Powell akan bersaksi pada Selasa waktu setempat di depan Komite Perbankan Senat dan pada Rabu, 8 Maret, di depan panel Jasa Keuangan DPR AS. Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan terakhirnya.
Data ekonomi kuat picu bank sentral agresif
Akan tetapi data ekonomi yang kuat telah memicu kekhawatiran pasar bank sentral mungkin kembali ke jalur agresifnya. Pasar berjangka menyiratkan peluang 72 persen Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya 22 Maret.
Ahli strategi Citi memperkirakan Powell akan menunjukkan preferensi untuk kenaikan 25 basis poin tetapi meninggalkan semua opsi, karena dia akan berbicara sebelum data pekerjaan dirilis.
Citi memperkirakan data penggajian naik sebesar 255 ribu menyusul lonjakan besar 517 ribu pada Januari. Kejutan besar pada kenaikan dapat menyebabkan kenaikan 50 basis poin dari Fed, kata Citi.
Sumber : medcom.id
Gambar : MSN