Harga Minyak Dunia Kembali Naik di Atas USD100/Barel

Harga minyak dunia melonjak delapan persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Hal ini karena pasar pulih dari kerugian beberapa hari sebelumnya yang kemudian fokus pada kekurangan pasokan dalam beberapa minggu mendatang akibat sanksi terhadap Rusia.

Dikutip dari Antara, Jumat, 18 Maret 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terdongkrak USD8,62 atau 8,79 persen menjadi USD106,64 per barel, persentase kenaikan terbesar sejak pertengahan 2020. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April naik USD7,94 atau 8,35 persen menjadi USD102,98 per barel.

Harga patokan minyak dalam beberapa pekan terakhir telah mengalami periode paling bergejolak sejak pertengahan 2020. Setelah sempat merosot karena pembeli merealisasikan keuntungan dan kemudian harga naik kembali di tengah ekspektasi kekurangan pasokan minyak akan segera menekan pasar energi.

Dalam delapan sesi perdagangan terakhir, minyak brent telah diperdagangkan setinggi USD139 dan serendah USD98 per barel, spread lebih dari USD40. Itu telah mendorong banyak investor untuk keluar, menciptakan kondisi untuk perubahan harga yang lebih liar di minggu-minggu mendatang, kata para pedagang, bankir, dan analis.

Banyak negara telah melarang pembelian minyak Rusia untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina hampir tiga minggu lalu. Rusia yang menyebut aksi militer itu sebagai operasi militer khusus, adalah pengekspor minyak mentah dan produk bahan bakar terbesar di dunia. Penyuling dan pengguna akhir harus membuat penyesuaian cepat untuk minggu-minggu mendatang.

“Ada kekhawatiran baru di pasar bahwa kita bisa kehilangan lebih banyak minyak Rusia,” kata mitra di Again Capital LLC John Kilduff.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan tiga juta barel per hari (bph) minyak dan produk Rusia dapat ditutup mulai bulan depan. Kehilangan pasokan itu akan jauh lebih besar dari perkiraan penurunan permintaan sebesar satu juta barel per hari dari harga bahan bakar yang lebih tinggi.

Kantor berita Interfax melaporkan, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pasokan energi dari Rusia akan tetap stabil meskipun apa yang dia gambarkan sebagai situasi geopolitik yang tegang.

Morgan Stanley menaikkan perkiraan harga brent sebesar USD20 untuk kuartal ketiga menjadi USD120 per barel, memprediksi penurunan produksi Rusia sekitar satu juta barel per hari mulai April.

Morgan Stanley mencatat pemuatan berlanjut di pelabuhan Rusia, tetapi pangsa dengan tujuan tidak diketahui meningkat.

“Lebih banyak kapal tanker Rusia berada di atas air karena ekspor ini mulai berjuang untuk menemukan pasar,” tambahnya.

Tekanan pasokan akan lebih dari mengimbangi revisi permintaan global yang turun sekitar 600 ribi barel per hari. Harga tertahan oleh kekhawatiran tentang permintaan setelah lonjakan kasus virus korona di Tiongkok.

“Ini pukulan satu-dua, sisi permintaan semakin menjadi tanda tanya,” tambah Kilduff.

Pada Rabu, 16 Maret 2022, harga minyak merosot setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 4,3 juta barel pekan lalu, bertentangan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 1,4 juta barel.

Pasar minyak sebagian besar mengabaikan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS sebesar seperempat poin persentase pada Rabu, 16 Maret 2022.

Sentimen cerah setelah Tiongkok menjanjikan kebijakan untuk mendorong pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi, sementara penurunan kasus covid-19 baru di sana mendorong harapan penguncian akan dicabut dan pabrik akan melanjutkan produksi.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : RMOL

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *