BI Proyeksi Inflasi ASEAN-5 Capai 3,3 Persen pada 2023

Bank Indonesia (BI) memproyeksi inflasi lima negara terbesar di Asia Tenggara (ASEAN-5) mencapai 3,3 persen pada tahun ini.

ASEAN-5 sendiri terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi bahkan diproyeksi bisa turun lagi ke level 3,2 persen pada 2024 mendatang.

“ASEAN tahun ini inflasi 3,3 persen, tahun berikutnya 3,2 persen,” ujarnya dalam acara ASEAN Matters-Epicentrum of Growth di Jakarta, Senin (6/3).

Perry optimistis proyeksi itu bisa dicapai karena bank sentral negara-negara ASEAN disiplin dalam menentukan kebijakan moneter. Tak hanya itu, bank sentral juga turun mendukung pertumbuhan ekonomi dengan digitalisasi sistem pembayaran.

Perry melihat ASEAN sebagai episentrum dari pertumbuhan ekonomi dunia di tengah ketidakpastian global. Tak heran dalam keketuan ASEAN 2023, Indonesia mengambil tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’.

Selanjutnya, Perry menerangkan terdapat tiga strategic thrust yang menaungi Priority Economic Deliverables (PEDs) pada Keketuaan Indonesia di jalur keuangan.

Pertama, recovery rebuilding, dengan PED mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN.

Kedua, ekonomi digital, dengan PED memajukan konektivitas pembayaran dan mempromosikan literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Ketiga, sustainability dengan PED mempromosikan keuangan transisi untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau.

Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2023 usai menerima estafet kepemimpinan dari Kamboja.

Serah terima berlangsung pada Upacara Penutupan KTT Ke-40 dan Ke-41, serta KTT terkait lainnya di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, akhir tahun lalu.

“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” ujar Jokowi.

Jokowi secara simbolis menerima palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Ia mengatakan ASEAN mesti menjadi kawasan yang stabil, damai, dan menjadi jangkar stabilitas dunia.

ASEAN, kata Jokowi, juga harus konsisten menegakkan hukum internasional dan tidak menjadi proksi siapapun.

“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan ASEAN harus menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan.

Peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian Jokowi. Hal tersebut dilakukan agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

Presiden berharap ASEAN lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing pada 2045.

“Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” jelasnya.

Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam upacara penutupan KTT ASEAN Kamboja itu.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : insight kontan

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *