Ajang KTT G20 Bakal Turunkan Pengangguran di Bali

Penyelenggaraan puncak KTT G20 di Bali pada 15-16 November berdampak pada turunnya angka pengangguran. Hal ini menyusul, meningkatnya angka kunjungan wisatawan asing maupun domestik ke Bali yang akan menggeliatkan sektor pariwisata setempat.

“Dengan tumbuhnya kembali wisatawan maka insyaallah pengangguran kita tekan, kemudian teman-teman yang sempat dirumahkan bahkan di PHK akibat pandemi Covid-19 bisa bekerja kembali,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/11).

Menaker Ida menyebut, Indonesia sebagai tuan rumah telah siap 100 persen menyelenggarakan KTT G20. Dia optimis perhelatan internasional ini menunjukkan bahwa Bali siap menerima kunjungan wisatawan dari berbagai negara.

“Dengan adanya perhelatan di Bali ini, Insya Allah Bali bangkit,” ucapnya.

Sebelumnya Menaker mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor usaha yang yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19, khususnya pariwisata di Bali.

Dampak dari pandemi Covid-19 terlihat pada penurunan kunjungan wisatawan luar negeri dan dalam negeri ke provinsi yang memiliki julukan pulau dewata tersebut.

“Sektor pariwisata memang sektor yang terdampak ketika pandemi Covid-19, tetapi dengan pemerintah pusat yang selalu menempatkan Bali sebagai tempat pertemuan, perekonomian di sektor pariwisata yang ada di Bali ini dapat bangkit lagi,” ucapnya.

KTT G20 Sumbang ke PDB Rp 7,5 Triliun, Luhut: Obat Buat Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi G20 atau KTT G20 di Bali pada pertengahan November ini akan memberikan manfaat ekonomi besar, baik bagi Pulau Dewata maupun nasional.

Luhut optimistis event KTT G20 di Bali akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kontribusinya diperkirakan mencapai Rp 7,5 triliun bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Diperkirakan kontribusi G20 mencapai USD 533 juta, atau sekitar Rp 7,5 triliun terhadap produk domestik bruto Indonesia pada tahun 2022,” ujar Menko Luhut dalam konferensi pers kesiapan menyambut G20, Sabtu (12/11/2022).

Menurut dia, sebagian besar uang yang masuk tersebut akan berputar di Bali. Sehingga diharapkan bisa menjadi obat bagi Pulau Dewata yang terluka karena kehilangan turis gara-gara wabah pandemi Covid-19.

“Sebagian besar akan berputar di Bali. Kita tahu selama pandemi kemarin, Bali sangat menderita. Sekarang kita berharap ini bisa mengobati luka yang begitu dalam di Bali selama 2 tahun yang lalu,” kata Luhut.

Di luar itu, ia percaya mandat Presidensi G20 2022 yang didapat Indonesia bakal menjadikannya salah satu kekuatan ekonomi besar dunia. Dia melihat adanya harapan baru dengan dipegangnya Presidensi G20 Indonesia.

“Kegiatan ini telah memberikan dampak bukan hanya kepada ekonomi nasional maupun Bali, tapi juga kepercayaan internasional, bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global, merupakan tempat investasi yang sangat-sangat strategis,” tuturnya.

“Ini terlihat dari banyaknya permintaan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, dan permintaan pula Presiden Joko Widodo untuk mengatur pertemuan-pertemuan bilateral,” sebut Luhut Binsar Pandjaitan.

 

 

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com
Gambar : Sindonews

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *