Lawan Intervensi Pemerintah Jepang, Dolar AS Naik Tipis terhadap Yen

Dolar AS naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Meskipun ada dugaan intervensi valuta asing lagi oleh Jepang yang membuat mata uang negara Sakura itu melonjak.

Dikutip dari Antara, Selasa, 25 Oktober 2022, mata uang yen sempat melonjak ke level tertinggi 145,28 per dolar AS dalam beberapa menit setelah bank sentral Jepang (BoJ), yang bertindak untuk Kementerian Keuangan Jepang, telah intervensi lagi. Mata uang Jepang terakhir di 148,89, turun 0,77 persen terhadap greenback.

Volatilitas overnight yen melonjak ke level tertinggi sejak 21 September, sehari sebelum BoJ masuk untuk menopang mata uang untuk pertama kalinya sejak 1998. Jepang kemungkinan menghabiskan rekor 5,4 triliun hingga 5,5 triliun yen (USD36,16 miliar hingga USD36,83 miliar) dalam intervensi pembelian yen Jumat, 21 Oktober 2022, menurut perkiraan oleh perusahaan pialang pasar uang Tokyo.

Dolar bertahan kuat setelah dugaan intervensi BoJ, tetapi melemah, sempat berubah negatif, setelah data PMI (Indeks Manajer Pembelian) flash S&P menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada Oktober, bukti terbaru dari pelemahan ekonomi dalam menghadapi inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Analis Pasar Senior di Oanda Edward Moya mengatakan data menunjukkan pergerakan kuat dolar AS mendekati akhir.

“Anda memiliki kelemahan yang signifikan dalam PMI ini. Bagi saya itu adalah bendera merah besar,” katanya.

Pada September, Federal Reserve menyampaikan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut, dan kenaikan keempat sebesar itu diperkirakan pada pertemuan kebijakan minggu depan, meskipun seberapa agresif pembuat kebijakan setelah itu tetap diperdebatkan.

“Pasar sekarang menunggu untuk melihat seberapa besar pelemahan ekonomi dan apakah The Fed akan berhenti setelah menaikkan suku bunga pada Desember dan Februari,” kata Moya.

Pada pukul 15.30 waktu setempat (19.30 GMT), dolar naik 0,089 persen pada 111,93 terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya.

Sterling maju-mundur setelah Sunak, mantan menteri keuangan Inggris, ditunjuk sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris, membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri berikutnya.

“Bagaimanapun jabatan perdana menteri Sunak terbuka, kemungkinan akan ada masa-masa yang lebih sulit di depan bagi ekonomi Inggris karena ia bergulat keluar dari penurunan yang memburuk dan bahkan prospek pemilihan umum,” kata Kepala Analis Pasar di HYCM Giles Coghlan.

“Meskipun demikian, ada satu aspek bantuan untuk poundsterling yang sering diabaikan. Di sisi lain Atlantik, perlambatan kebijakan Federal Reserve kemungkinan akan membantu mengangkat poundsterling sebanyak, jika bahkan tidak lebih, daripada kebijakan fiskal Inggris,” jelas dia.

Poundsterling terakhir turun 0,16 persen pada 1,12915 dolar, dari tertinggi di atas 1,14 dolar. Euro terakhir naik 0,18 persen pada 0,98805 dolar, sementara yuan di luar negeri anjlok ke rekor terendah baru terhadap dolar di 7,3322.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Sindonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *