Covid-19 Muncul Lagi, Shanghai Tutup Bar hingga Sekolah

Shanghai diam-diam telah melakukan penutupan pada sekolah dan sejumlah tempat lainnya. Hal ini dikarenakan para pejabat mencoba mengendalikan penyebaran covid-19 yang melanda pusat keuangan, hanya beberapa hari sebelum salah satu peristiwa politik paling penting di Tiongkok.

Menurut orang tua dan posting di media sosial, beberapa sekolah yang tersebar di seluruh kota bahkan telah menghentikan kelas tatap muka karena takut akan adanya penyebaran infeksi yang bertambah.

Sementara menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor pencegahan covid-19, setidaknya sudah ada lima distrik yang telah menutup tempat hiburan, termasuk bioskop, bar, dan gym. Penutupan ini sendiri dilakukan dalam upaya untuk memberantas penularan.

“Tidak ada penutupan sekolah di seluruh kota setelah spekulasi yang beredar melalui media sosial bahwa tindakan itu akan diluncurkan,” ujar pihak berwenang pada hari Minggu lalu, seperti yang dikutip dalam laman The Straits Time, pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Akan tetapi, penangguhan yang bergerak pelan serta peningkatan pembatasan lain seperti lockdown di lingkungan dan kompleks perumahan individu telah membuat 25 juta penduduk Shanghai gelisah. Selain sekolah, tempat-tempat seperti pusat kebugaran dan bar telah ditutup di distrik Shanghai di Changning, Putuo, Jiading, Yangpu, dan Qingpu.

“Beberapa fasilitas telah ditutup dan pertunjukan dibatalkan untuk mengikuti persyaratan pengendalian pandemi covid-19,” ujar Shanghai Disney Resort pada Sabtu lalu.

Sementara itu, pengguna media sosial menyesali siklus penutupan dan pembukaan kembali yang tidak pernah berakhir yang merupakan fitur dari kebijakan Nol Covid-19 Tiongkok.

Yang lainnya berspekulasi apakah mereka mungkin menghadapi lockdown kembali hanya beberapa bulan setelah siksaan selama dua bulan yang membuat banyak orang di Shanghai berjuang untuk mengakses makanan dan perawatan medis.

Pengetatan ini sendiri terjadi ketika Shanghai melaporkan 38 infeksi baru yang semuanya ditemukan dalam sistem karantinanya.

Meski kecil menurut standar internasional, ledakan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Kongres Partai Komunis Tiongkok yang diadakan sekali dalam lima tahun. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa Presiden Xi Jinping diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga yang melanggar preseden.

Xi sendiri telah menjadikan Nol-Covid sebagai landasan kepemimpinannya, terlepas dari biaya sosial dan ekonomi yang meningkat. Tidak hanya itu, dan mesin propaganda Tiongkok juga telah meningkatkan pembelaannya terhadap kebijakan tersebut minggu ini, sebagai tanda bahwa tidak akan ada perubahan menuju hidup dengan virus.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *