Dolar AS Turun, Harga Emas Semakin Mengkilap
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang kenaikan hari ketiga berturut-turut setelah jatuhnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan penurunan dolar AS untuk hari keempat berturut-turut.
Dikutip dari Antara, Rabu, 5 Oktober 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat USD28,5 atau 1,67 persen, menjadi USD1.730,50 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi sesi USD1.738 dan terendah sesi di USD1.704 per ounce.
Dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah anjlok di tengah harapan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi akan memaksa Federal Reserve untuk mendinginkan laju kenaikan suku bunganya.
Dolar AS kian menjauh dari level tertinggi 20 tahun yang dicapai baru-baru ini, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 1,5 persen menjadi 110,0690.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tergelincir. Imbal hasil acuan obligasi Pemerintah AS 10 tahun turun menjadi sekitar 3,62 persen pada Selasa, 4 Oktober 2022, setelah sempat melampaui 4,0 persen minggu lalu untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 30-tahun juga menurun.
Imbal hasil yang meningkat adalah bullish bagi dolar AS, sedangkan imbal hasil yang turun adalah bearish bagi dolar AS.
Emas menemukan dukungan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa, 4 Oktober 2022, bahwa lowongan pekerjaan AS turun menjadi hanya di bawah 10,1 juta, turun dari 11,2 juta pada Juli. Ini adalah total terendah sejak Juni 2021. Analis pasar percaya ini bisa menjadi tanda awal pasar tenaga kerja mendingin.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa, 4 Oktober 2022, bahwa pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS tetap tidak berubah dari bulan sebelumnya di USD548,4 miliar pada Agustus.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember terdongkrak 51 sen atau 2,48 persen, menjadi USD21,099 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD33,6 atau 3,73 persen. menjadi USD933,70 per ounce.
Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone Economy