Inflasi AS Dirilis, Dolar AS Keok!

Kurs dolar AS melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Pelemahan ini terjadi setelah dirilisnya angka inflasi AS Juli yang mencapai 8,5 persen.

Melansir Xinhua, Kamis, 11 Agustus 2022, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,11 persen menjadi 105,1960 pada pukul 15.00 waktu setempat.

Inflasi AS

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) pada Juli melonjak 8,5 persen dari tahun lalu. Namun demikian, angka inflasi ini turun dari level tertinggi baru empat dekade bulan sebelumnya.

Melansir Xinhua, Kamis, 11 Agustus 2022, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), indeks harga konsumen (CPI) tidak berubah pada Juli setelah naik 1,3 persen pada Juni.

Apa yang disebut CPI inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,3 persen pada Juli menyusul kenaikan 0,7 persen pada bulan sebelumnya. Core CPI melonjak 5,9 persen selama 12 bulan terakhir.

“Inflasi harga konsumen secara mengejutkan turun pada Juli,” ujar ekonom di Wells Fargo Securities, Sarah House dan Michael Pugliese, menulis dalam sebuah analisis.

“Turunnya harga bensin, mobil bekas dan kategori layanan perjalanan seperti tarif penerbangan, penyewaan mobil dan penginapan jauh dari rumah membantu menurunkan inflasi bulanan dari kecepatan terik yang terlihat pada Mei dan Juni,” kata House dan Pugliese.

Indeks dolar

Mengutip Antara, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang saingannya, turun 1,025 persen pada 105,26 pada pukul 19.15 GMT.

“Ini adalah kabar baik bagi pedagang valas, karena ini adalah reaksi yang cukup jelas dan Anda mungkin akan melihat bahwa masih ada beberapa tindak lanjut,” kata analis pasar senior di Oanda, Edward Moya.

Dolar turun 1,58 persen pada 132,97 yen, dengan greenback sempat merosot sebanyak 2,3 persen terhadap mata uang Jepang, penurunan terbesar sejak Maret 2020.

“Dalam latar belakangnya, pasar menjadi lebih puas dengan perkiraan FF (Fed fund), hari-hari terburuk yen tampaknya telah berakhir,” kata analis dari TD Securities dalam catatan klien. Kisaran 130-135 yen yang luas mungkin merupakan normal baru.

Euro naik 0,83 persen menjadi 1,0297 dolar, sementara poundsterling naik 1,16 persen menjadi 1,22145 dolar. Kedua mata uang ini berada di jalur untuk kinerja satu hari terbaik mereka sejak pertengahan Juni.

Sementara dolar Australia, yang dilihat sebagai barometer risiko, terangkat 1,74 persen pada 0,7083 dolar AS. Bitcoin, yang terguncang oleh pukulan keras penghapusan dana uang kripto dan pencurian selama beberapa bulan terakhir, naik 2,1 persen menjadi USD23.651.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *