Jelang Rilis The Fed, Rupiah Kembali Loyo ke Rp15 Ribu per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.012 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (27/7) pagi. Mata uang Garuda melemah 19 poin atau 0,13 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia lainnya kompak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,12 persen, won Korea Selatan melemah 0,5 persen dan peso Filipina melemah 0,57 persen.
Yuan China melemah 0,07 persen, baht Thailand melemah 0,17 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan. Hanya dolar Singapura yang menguat 0,01 persen di perdagangan hari ini.
Mata uang utama negara maju terpantau bervariasi. Euro Eropa menguat 0,26 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,14 persen dan dolar Australia melemah 0,26 persen.
Dolar Kanada menguat 0,14 persen, franc Swiss menguat 0,07 persen dan rubel Rusia menguat 0,08 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah didorong oleh penguatan dolar jelang rilis suku bunga The Fed pada malam hari ini.
“Investor menantikan apakah the Fed akan bernada dovish dengan menyinggung hal mengenai resesi atau perlambatan ekonomi. Apapun sikap the Fed malam ini diperkirakan akan menguntungkan dolar AS,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/7).
Menurutnya kekhawatiran resesi akan menyebabkan risk-off sentimen dan menekan aset berisiko.
“Sedangkan apabila the Fed kembali hawkish pada kenaikan suku bunga, maka hal ini juga tentunya mendukung dolar AS,” kata dia.
Lukman memperkirakan hari ini rupiah akan berada di kisaran Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com