BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Masih Rp15 Ribu per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.035 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (22/6) pagi. Mata uang menguat 1,5 poin atau 0,01 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia tampak bervariasi. Dolar Singapura melemah 0,08 persen, won Korea Selatan melemah 0,22 persen, dolar Taiwan menguat 0,03 persen, bath Thailand melemah 0,17 persen, peso Filipina menguat 0,09 persen, yuan China menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04.
Sementara, mayoritas mata uang utama di negara maju melemah terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa melemah 0,26 persen, poundsterling Inggris melemah 0,11 persen, franc Swiss melemah 0,06 persen, dolar Australia melemah 0,16 persen, dan dolar Kanada melemah 0,08 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi memperkirakan rupiah masih akan berada dalam tekanan di hari ini didorong oleh keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen.
“Rupiah diperkirakan masih akan melemah setelah BI mempertahankan suku bunga di tengah gelombang kenaikan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, keputusan BI ini membuat pasar beralih ke negara yang yield-nya lebih besar karena menaikkan suku bunga. Seperti ke Amerika Serikat (AS) dan juga Eropa yang memutuskan menaikkan suku bunga.
“Terlebih setelah ECB (Europe Central Bank) secara mengejutkan menaikkan 50 basis poin pada pertemuan Kamis kemarin,” kata dia.
Hari ini, ia memprediksi rupiah bergerak dalam rentang support Rp14.975 dan resistance Rp15.100 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com