Dolar AS Ambil Panggung Kemenangan dari Euro
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) terapresiasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Sedangkan euro terpantau melemah, karena pelaku pasar menunggu keputusan mengenai arah kebijakan suku bunga utama dari bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB).
Mengutip Antara, Kamis, 21 Juli 2022, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,37 persen menjadi 107,0760. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0179 dari USD1,0234 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,1967 dari USD1,1998 di sesi sebelumnya.
Sedangkan dolar Australia turun menjadi 0,6886 dolar AS dari 0,6896 dolar. Dolar AS dibeli 138,25 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 138,21 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9719 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9690 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2878 dolar Kanada dari 1,2882 dolar Kanada.
Euro reli selama tiga sesi perdagangan terakhir di tengah ekspektasi bahwa ECB mungkin mempertimbangkan kenaikan suku bunga besar pada pertemuannya di Kamis waktu setempat untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi.
“Jika ada 50 basis poin besok, itu akan menjadi sinyal kuat untuk arah positif EUR. Kalau hanya 25 basis poin, saya khawatir kekecewaan akan besar,” kata Kepala Riset FX Commerzbank Ulrich Leuchtmann.
Di sisi lain, indeks harga saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Nasdaq yang padat teknologi membukukan kenaikan 1,6 persen di tengah sinyal laba positif dengan waspada terhadap inflasi yang tinggi dan lebih banyak kenaikan suku bunga oleh Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 47,79 poin atau 0,15 persen menjadi 31.874,84. Indeks S&P 500 bertambah 23,21 poin atau 0,59 persen menjadi 3.959,90. Indeks Komposit Nasdaq menguat 184,50 poin atau 1,58 persen menjadi 11.897,65.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen non-primer dan teknologi masing-masing terdongkrak 1,76 persen dan 1,56 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor utilitas tergelincir 1,36 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk.
Saham Netflix melonjak hampir 7,4 persen setelah raksasa streaming itu melaporkan perolehan laba yang lebih kuat dari perkiraan dan memperkirakan akan kembali ke pertumbuhan pelanggan selama kuartal ketiga setelah membukukan penurunan satu juta pelanggan yang lebih kecil dari perkiraan pada kuartal kedua.
Sumber : medcom.id
Gambar : Suara Surabaya