Euro di Bawah Dolar AS, Sekarang Mulai Merangkak Setara

Nilai tukar mata uang euro jatuh dan sempat berada di bawah dolar AS pada perdagangan Rabu (13/7).

Kemarin, satu euro setara dengan US$0,99. Angka itu turun 0,4 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Mengutip Detik.com, Jumat (15/7), pelemahan euro terjadi karena pasar khawatir Rusia akan membatasi pasokan energi ke Uni Eropa. Selain itu, kebijakan bank sentral Eropa yang masih menahan suku bunga acuan juga menambah sentimen negatif untuk euro.

Di sisi lain, The Fed telah menaikkan bunga acuan beberapa kali sepanjang semester I 2022. Hal itu membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi di AS, sehingga mempengaruhi mata uang Eropa.

Situasi ini juga akan membuat harga impor lebih mahal bagi sejumlah negara yang menggunakan euro, khususnya untuk barang yang dibeli menggunakan dolar AS, seperti minyak mentah.

Kendati demikian, euro mulai kembali menguat. Pagi ini, mata uang Eropa terpantau kembali setara dengan AS, yakni 1 euro sama dengan US$1.

Mata uang euro memang bergerak fluktuatif beberapa hari terakhir. Sebelum AS merilis data inflasi Juni 2022, euro juga sempat setara dengan dolar pada Selasa (12/7).

Analis DCFX Lukman Leong sebelumnya mengatakan kondisi itu menjadi yang tertinggi sejak September 2022.

“Dolar AS indeks di awal perdagangan telah kembali menyentuh level tertinggi sejak September 2002,” imbuhnya kepada CNNIndonesia.com.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *