Kemilau Emas Antam Kembali Redup Jadi Rp969 Ribu/Gram

Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan Kamis terpantau di level Rp969 ribu per gram atau kembali jatuh sebesar Rp8 ribu ketimbang hari sebelumnya di posisi Rp977 ribu per gram. Dolar Amerika Serikat (USD) yang terus menguat membuat investor tak terlalu tertarik melirik logam mulia.

Mengutip laman Logam Mulia Antam, Kamis, 7 Juli 2022, pembelian emas dengan ukuran dua gram yang dijual di Gedung Antam dipatok sebesar Rp1,89 juta. Untuk emas batangan dengan ukuran tiga gram dibanderol sebesar Rp2,8 juta. Sedangkan emas batangan dengan ukuran lima gram harganya yakni Rp4,6 juta.

Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 10 gram yang dijual di Gedung Antam, harganya yaitu Rp9,2 juta. Kemudian untuk pembelian emas dengan ukuran 25 gram, harganya yaitu Rp22 juta. Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 50 gram, harganya dibanderol Rp45 juta.

Untuk pembelian emas dengan ukuran 100 gram, harganya Rp91 juta. Pembelian emas dengan ukuran 250 gram harganya sebesar Rp228 juta. Untuk pembelian emas dengan ukuran 500 gram, harganya Rp456 juta. Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 1.000 gram, harganya Rp913 juta.

Sementara itu, harga emas merosot lebih lanjut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi ketujuh berturut-turut hingga berkubang di level terendah sejak akhir September 2021. Dolar AS yang lebih kuat membuat logam kuning kurang menarik bagi investor.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir lagi USD27,40 atau 1,55 persen menjadi USD1.736,50 per ons, setelah menyentuh level terendah sesi di USD1.730,95 per ons.

Emas berjangka anjlok USD37,6 atau 2,09 persen menjadi USD1.763,90 pada Selasa, 5 Juli, setelah jatuh USD5,8 atau 0,32 persen menjadi USD1.801,50 per ons pada Jumat, 1 Juli, dan merosot USD10,2 atau 0,56 persen menjadi USD1.807,30 pada Kamis, 30 Juni.Bursa Comex ditutup pada Senin untuk hari libur memperingati Kemerdekaan AS.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 1,5 persen menjadi di atas 107 poin pada Rabu, tertinggi sejak Desember 2002. Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve.

Tak lama setelah lantai perdagangan ditutup, Federal Reserve merilis risalah pertemuan kebijakan moneter Juni. Risalah menunjukkan pejabat Federal Reserve tegas untuk memperketat kebijakan moneter meskipun ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Detik.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *