Yair Lapid akan Jadi PM Baru Israel Usai Pembubaran Parlemen

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan sekutu kunci koalisinya, Menteri Luar Negeri Yair Lapid sepakat mengajukan rancangan undang-undang dan membubarkan Parlemen. Lapid kemudian akan mengambil alih sebagai perdana menteri Israel menggantikan Bennett.

Kesepakatan itu memicu pemilihan umum di akhir tahun.

Laman CNN, Selasa, 21 Juni 2022 melaporkan, sebuah pernyataan singkat dari Kantor Perdana Menteri. “Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menstabilkan koalisi pemerintahan,” kata pernyataan tersebut.

Sebuah RUU nantinya akan diajukan ke parlemen. Pemungutan suara terkait hal ini akan diadakan pekan depan.

Setelah itu, Lapid akan mengambil alih jabatan perdana menteri dari Bennett. Ini sejalan dengan kesepakatan koalisi awal yang dicapai tahun lalu.

Lapid nantinya menjadi pemimpin Israel untuk kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang direncanakan bulan depan. Pemilihan itu akan menjadi yang kelima kalinya bagi Israel dalam waktu kurang dari empat tahun.

Pada Juni 2021, Lapid dan Bennett membentuk koalisi setelah dua tahun mengalami kebuntuan politik. Koalisi ini mengakhiri rekor pemerintahan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Koalisi Bennett-Lapid berkuasa selama lebih dari satu tahun. Pemerintahan ini dibentuk dari koalisi delapan partai yang membentang di seluruh spektrum politik, termasuk untuk pertama kalinya sebuah partai Arab, yang dipimpin oleh Mansour Abbas.

Namun, belakangan pemerintah mulai rapuh karena ketidakcocokan ideologis dari delapan partai koalisi. Mereka sering bentrok mengenai hak-hak minoritas Arab Israel, hubungan antara agama dan negara, dan kebijakan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.

Bentrokan pada akhirnya menyebabkan dua anggota kunci membelot, dan yang lainnya menentang rancangan undang-undang pemerintah.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *