Harga Minyak Kembali Terangkat Berkat Lonjakan Permintaan AS

Harga minyak dunia naik dua persen lebih pada akhir perdagangan Rabu (8/6), waktu Amerika Serikat (AS). Kenaikan disebabkan konsumsi bensin AS terus meningkat meski harga di SPBU mencapai rekor tertinggi.

Ekspektasi permintaan minyak China juga akan naik menghadapi kekhawatiran pasokan yang meningkat di beberapa negara, termasuk Iran.

Dilansir Antara, Kamis (9/6), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik US$3,01 atau 2,5 persen menjadi US$123,58 per barel.

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli naik US$2,7 atau 2,3 persen, menjadi ditutup US$122,11 per barel.

Angka ini menjadi penutupan tertinggi untuk Brent dan WTI sejak 8 Maret.

Iran menghapus dua kamera pengintai Badan Energi Atom Internasional di fasilitas pengayaan uranium ketika dewan pengawas nuklir PBB mengeluarkan resolusi yang mengkritik negara tersebut karena gagal menjelaskan sepenuhnya jejak uranium.

Langkah itu meningkatkan ketegangan dengan AS dan negara lainnya yang bernegosiasi dengan Iran mengenai program nuklir. Kondisi ini juga memungkinkan membuat sanksi tetap berlalu dan minyak Iran keluar dari pasar global lebih lama.

Para analis mengatakan kesepakatan nuklir dengan Iran dapat menambah sekitar 1 juta barel per hari (bph) minyak mentah ke pasokan dunia.

Sementara itu, stok bensin AS turun 800 ribu barel karena permintaan bahan bakar naik meski harga menanjak. Rata-rata harga bensin tanpa timbal reguler ritel nasional mencapai rekor US$4,955 pada Rabu (8/6).

Di sisi lain, pedagang minyak memperkirakan permintaan bahan bakar minyak di China akan pulih karena lockdown mulai dilonggarkan.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Detikcom

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *