Rupiah Awas, Dolar AS Mau “Balas Dendam”!

Rupiah sukses “balas dendam” melawan dolar Amerika Serikat (AS) Kamis kemarin. Sepanjang perdagangan rupiah tidak pernah mencicipi zona merah, sebaliknya pada hari Rabu rupiah tak sanggup menyentuh zona hijau.

Di penutupan perdagangan kemarin, rupiah sukses menguat tipis 0,08% ke Rp 14.343/US$. Pada perdagangan hari ini, Jumat (22/4/2022), perjuangan rupiah untuk menguat akan lebih berat, sebab indeks dolar AS yang kemarin sempat jeblok ke bawah level 100 kini kembali ke atasnya. Giliran dolar AS yang akan “balas dendam” hari ini.

Pagi ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini berada di 100,62, menguat tipis 0,04%.

Berbaliknya indeks dolar AS terjadi setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell mengatakan kenaikan 50 basis poin akan didiskusikan saat pertemuan kebijakan moneter 3 dan 4 Mei (waktu setempat).

Meski demikian, pelaku pasar sebenarnya sudah menakar kemungkinan kenaikan 50 basis poin di bulan Mei, sehingga meskipun dolar AS mendapat tenaga, tetapi penguatannya tidak akan besar. Rupiah masih akan bergerak tipis-tipis saja seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih berada di kisaran rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) 100 dan 200. Ketiga MA tersebut bergerak mendatar, yang menjadi indikasi rupiah bergerak sideways, apalagi sejak awal tahun membentuk pola Rectangle.

Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran Rp 14.240/US$ dan batas atas di kisaran Rp 14.400/US$. Untuk melihat kemana arah rupiah dalam jangka menengah salah satu level tersebut harus ditembus.

Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik dan masih jauh dari wilayah oversold atau pun overbought.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun setelah nyaris mencapai wilayah overbought.

Rp 14.370/US$ menjadi resisten resisten terdekat dan penahan jika rupiah kembali melemah. Jika resisten tersebut ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.400/US$.

Sementara support terdekat di kisaran Rp 14.340/US$. Jika support tersebut ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.320/US$.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *