Menanti Konsistensi Xavi untuk Kebesaran Barcelona di Sisa Musim

Barcelona akhirnya mendapatkan kemenangan pertama menghadapi seteru terbesarnya, Real Madrid, dalam tiga tahun terakhir. Tak pelak, kemenangan 4-0 atas Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyo, Minggu (20/3), dianggap sebagai kebangkitan Barcelona.

Terhitung sejak kemenangan 1-0 pada 2 Maret 2019, Barcelona telah dipimpin oleh empat pelatih sampai ke era Xavi Hernandez. Selama itu pula Barcelona tak pernah menang atas Madrid sebelum akhirnya Xavi mengakhiri situasi tersebut di ibukota Spanyol akhir pekan lalu.

Merekrut Xavi menggantikan Ronald Koeman pada 6 November 2021 sebenarnya merupakan “perjudian” oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta. Pasalnya, Xavi belum pernah punya pengalaman kepelatihan Eropa dengan bekal sebagai pelatih klub Qatar, Al Saad.

Satu-satunya pertimbangan Laporta adalah bahwa Xavi adalah pemain yang sangat mengenal klub karena ia adalah lulusan Akademi La Masia yang bermain untuk Barcelona pada periode 1999-2015. Selain itu, Xavi juga dianggap mengenal gaya permainan Barcelona yang diinginkan suporternya.

Xavi mengawali perjalanannya sebagai pelatih Barcelona tidak dengan prospek yang sejalan dengan keinginan suporter. Pada laga pertamanya Barcelona hanya menang 1-0 atas Espanyol, kalah dari Real Betis di laga ketiga, diikuti dengan tersingkir dari Liga Champions dengan kekalahan 0-3 dari Bayern Muenchen.

Kini, kemenangan 4-0 atas Madrid menandai kemenangan dengan empat gol keenam dalam sebelas laga terakhir Barcelona bersama Xavi. Barcelona menang 4-2 kontra Atletico Madrid, 4-1 versus Valencia, 4-2 kontra Napoli, 4-0 kontra Bilbao, 4-0 lawan Osasuna, dan 4-0 menghadapi Madrid.

“Barcelona Kembali,” demikian bunyi judul utama surat kabar terkemuka Spanyol, El Pais.

Tugas terberat Xavi dan siapapun pelatih Barcelona adalah mempertahankan standar permainan tim sebagaimana yang pernah mereka saksikan di era Pep Guardiola. Permainan menyerang yang disertai superioritas diikuti hasil dengan kemenangan yang dominan plus banyak gol.

Kegemilangan Xavi akan diuji dengan konsistensi di sembilan laga sisa La Liga Spanyol 2021-2022. Mereka juga masih punya peluang menjuarai Liga Europa dimulai dengan pertarungan perempat final versus Eintracht Frankfurt pada April mendatang.

 

Sumber : akurat.co
Gambar : Akurat.co

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *