Awali Pekan, IHSG Perdagangan Pagi Bergerak Positif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terpantau dibuka di area merah tapi tak berapa lama langsung bergerak di zona positif. Meski demikian, para investor harus tetap berhati-hati karena ada potensi pembalikan arah seiring rencana The Fed yang mempercepat kenaikan suku bunga.
IHSG Senin, 10 Januari 2022, perdagangan pagi dibuka di posisi 6.697 dengan level tertinggi di 6.722 dan terendah di 6.697. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 682 ribu miliar lembar saham senilai Rp325 miliar. Sebanyak 197 saham menguat, sebanyak 146 saham melemah, dan sebanyak 224 saham tidak diperdagangkan.
Sementara itu, Samuel Research Team memproyeksikan IHSG bergerak tak bertenaga pada perdagangan hari ini. Para investor harus berhati-hati dalam mengambil sikap dengan tetap cermat melihat saham mana saja yang terdiskon dan bisa diakumulasi.
“Pagi ini pasar Asia dibuka merah dengan Kospi turun 1,06 persen dan Nikkei melemah 0,03 persen. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini mengikuti pergerakan bursa global dan regional,” sebut Samuel Research Team.
Bursa saham Amerika Serikat ( AS) atau Wall Street mengakhiri minggu pertama tahun baru dengan kerugian harian dan mingguan pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Investor khawatir terkait kenaikan suku bunga AS dan berita penyebaran cepat varian Omicron.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 4,81 poin atau 0,01 persen menjadi 36.231,66. Indeks S&P 500 berkurang 19,02 poin atau 0,41 persen ke level 4.677,03 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 144,96 poin atau 0,96 persen menjadi 14.935,90.
Sedangkan harga minyak menetap lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Pasar mempertimbangkan kekhawatiran pasokan dari kerusuhan di Kazakhstan dan penutupan produksi di Libya terhadap laporan pekerjaan AS yang meleset dari ekspektasi, serta potensi dampaknya terhadap kebijakan Federal Reserve.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 24 sen atau 0,3 persen menjadi USD81,75 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari jatuh 56 sen atau 0,7 persen menjadi USD78,90 per barel.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNNindonesia