Rupiah Berbalik Menguat ke Rp14.250 Meski Dibayangi Omicron
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.250 per dolar AS pada Kamis (30/12) pagi. Mata uang Garuda menguat 6 poin atau 0,04 persen dari Rp14.256 per dolar AS pada Rabu (29/12).
Rupiah menguat bersama sebagian mata uang Asia, seperti baht Thailand menguat 0,42 persen, won Korea Selatan 0,21 persen, ringgit Malaysia 0,2 persen, dan dolar Singapura 0,1 persen.
Sementara sebagian mata uang Asia lain melemah dari dolar AS, yaitu peso Filipina melemah 1,07 persen, yen Jepang minus 0,08 persen, yuan China minus 0,04 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, sebagian berada di zona hijau, seperti dolar Australia yang menguat 0,25 persen, dolar Kanada 0,16 persen, dan poundsterling Inggris 0,09 persen. Namun, sebagian berada di zona merah, yakni rubel Rusia melemah 0,08 persen, franc Swiss minus 0,04 persen, dan euro Eropa minus 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.220 sampai Rp14.280 per dolar AS pada hari ini. Menurutnya, pergerakan rupiah masih akan dibayangi oleh sentimen penyebaran covid-19 varian omicron.
“Kekhawatiran pasar terhadap omicron sedikit mereda,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Di Indonesia sendiri, jumlah kasus omicron bertambah 21 kasus pada Rabu (29/12). Secara total, jumlah kasus omicron ada 68 kasus di Tanah Air.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : kompas.com