Emas Dunia Digerus Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) menguat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun USD5,1 atau 0,28 persen menjadi USD1.805,8 per ons.

Mengutip Xinhua, Kamis, 30 Desember 2021, perak untuk pengiriman Maret turun 26,3 sen atau 1,14 persen menjadi USD22,858 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman April turun sebanyak USD9,8 atau satu persen menjadi USD970 per ons.

Emas berhasil menyelesaikan di atas level psikologis signifikan USD1.800. Emas telah diperdagangkan dalam kisaran yang relatif ketat selama sebulan terakhir karena kekhawatiran tentang varian Omicron dari covid-19 dan ketidakpastian seputar efektivitas kebijakan untuk memerangi inflasi, menurut analis pasar.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena investor terus memantau dampak dari varian Omicron. Sejauh ini, varian baru dari covid-19 tersebut terus menyebar dengan cepat daripada varian Delta.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 90,42 poin atau 0,25 persen menjadi 36.488,63, membukukan hari kemenangan keenam berturut-turut. S&P 500 naik 6,71 poin atau 0,14 persen menjadi 4.793,06. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 15,51 poin atau 0,10 persen, menjadi 15.766,22.

Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor real estat dan perawatan kesehatan masing-masing naik 0,64 persen dan 0,6 persen, melampaui sisanya. Sedangkan sektor energi tergelincir 0,63 persen, kelompok berkinerja terburuk.

Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah dengan semua 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram. Reaksi pasar di atas muncul ketika infeksi covid-19 terus melonjak di Amerika Serikat, didorong oleh melonjaknya kasus varian Omicron.

Peningkatan kasus harian rata-rata tujuh hari di negara itu mencapai lebih dari 277 ribu, lonjakan 215 persen dari bulan lalu, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Berbagai macam upaya terus dilakukan agar penyebaran virus tersebut bisa segera dihentikan.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : MSN

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *