Rupiah Loyo ke Rp14.357 di Awal Pekan Akibat Omicron

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.358 per dolar AS pada Senin (29/11) pagi. Posisi ini melemah 1 poin atau 0,01 persen dari Rp14.357 per dolar AS pada Jumat (26/11).

Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lain, seperti ringgit Malaysia 0,01 persen, won Korea Selatan 0,03 persen, yuan China 0,12 persen, peso Filipina 0,12 persen, dan dolar Singapura 0,13 persen.

Sementara dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan baht Thailand melemah 0,27 persen dan yen Jepang minus 0,21 persen.

Mata uang utama negara maju juga bergerak variasi. Dolar Australia menguat 0,05 persen, dolar Kanada 0,38 persen, dan rubel Rusia 0,99 persen.

Namun, euro Eropa melemah 0,32 persen dan franc Swiss minus 0,29 persen. Sisanya, poundsterling Inggris stagnan.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.300 sampai Rp14.370 per dolar AS pada hari ini. Pergerakan mata uang Garuda akan terpengaruh kekhawatiran pasar terhadap kemunculan penyebaran covid-19 varian baru, omicron.

“Pasar terlihat berhati-hati melihat perkembangan kasus covid-19 ini dan lonjakan kasus di Eropa yang memicu lockdown,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Di dalam negeri, pergerakan rupiah kemungkinan masih dipengaruhi oleh dinamika pro-kontra dari Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Rupiah masih mendapatkan sentimen negatif dari peristiwa ini,” pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Portonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *