Afrika Selatan Temukan Varian Baru Covid-19 B.1.1.529

Peneliti Afrika Selatan menemukan varian baru covid-19. Saat ini, mereka sedang menginvestigasi bahaya dari varian baru tersebut.

Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) menyebut saat ini ditemukan 22 kasus varian B.1.1.529. Jumlah tersebut dipastikan kecil.

“Meski data terbatas, ahli kami terus bekerja lembur dengan sistem pengawasan yang ada untuk memahami varian baru dan implikasi potensialnya,” kata Profesor NICD, Adrian Puren, dilansir dari Malay Mail, Kamis, 24 November 2021.

Varian baru ini juga ditemukan di Botswana. Peneliti melabeli varian ini berpotensi sangat berbahaya dan mengkhawatirkan.

Varian B.1.1.529 memiliki 32 mutasi pada spike protein. Peneliti menjelaskan mutasi ini memengaruhi kemampuan virus menginfeksi dan menyebar, serta menghambat sel kekebalan tubuh untuk bertahan dari virus.

Profesor mikrobiologi klinis di Universitas Cambridge, Ravi Gupta, mengungkapkan mutasi pada varian B.1.1.529 dapat meningkatkan inefektivitas antibodi. Mutasi ini menyebabkan virus sulit dikenali antibodi tubuh.

Afrika Selatan merupakan negara pertama yang mendeteksi varian Beta tahun lalu. Varian itu masuk sebagai salah satu dari empat strain yang diberi label perhatian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasalnya, ada bukti yang menyebutkan varian tersebut lebih menular. Vaksin disebut bekerja kurang baik melawan varian ini.

Mereka juga mendeteksi varian lain, yakni C.1.2 pada awal tahun. Namun, varian ini bukan sebagai ‘pengganti’ varian Delta. Tetapi, penularan varian itu lebih kecil dibanding dengan varian lain.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Tribun

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *