Menang Telak Pemilu, Presiden Uzbekistan Maju ke Periode Kedua
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev menang dalam pemilihan umum dan maju ke periode kedua kepemimpinan, menurut hasil awal penghitungan suara pada Senin, 25 Oktober 2021. Komisi Pemilu Sentral Uzbekistan mengumumkan bahwa sejauh ini, petahana telah meraih 80,1 persen suara.
Mirziyoyev, yang berkuasa di Uzbekistan pada 2016 setelah kematian presiden Islam Karimov, telah melonggarkan berbagai kebijakan ketat pendahulunya yang dianggap terlalu membebani rakyat. Namun ia dikenal sebagai presiden yang menjaga kontrol ketat terhadap situasi politik dalam negeri.
Dalam pemilu Uzbekistan pada hari Minggu kemarin, Mirziyoyev berhadapan dengan empat kandidat kurang terkenal yang bahkan tidak muncul dalam debat di televisi.
Calon presiden independen dilarang maju dalam pemilu Uzbekistan. Hal ini semakin membuat Mirziyoyev menjadi kandidat terdepan tanpa ada rival berarti.
Jahongir Otajonov, seorang penyanyi ternama dan perwakilan dari partai Erik, mundur dari pencalonan di tengah tekanan kuat. Khidirnazar Allakulov, pemimpin partai Hakikat va Tarakkiyot, tidak diperbolehkan mencalonkan diri.
Di tengah minimnya kompetisi, tingkat partisipasi warga dalam pemilu Uzbekistan relatif tinggi, yakni mencapai 80,8 persen.
Selama kepemimpinan Mirziyoyev, kebebasan berbicara lebih diperlonggar ketimbang pada era Karimov. Beberapa media independen juga muncul bermunculan sejak 2016.
Dalam sektor keuangan, Mirziyoyev mencabut pengendalian mata uang dalam negeri untuk mendorong investasi asing. Ia juga berusaha memulihkan hubungan bilateral antara Uzbekistan dan beberapa negara yang sempat merenggang di era Karimov.
“Mirziyoyev telah memperbaiki hubungan dengan pemain global seperti Rusia, Tiongkok, dan Barat, sembari mencoba menyelesaikan konflik dengan beberapa negara tetangga, termasuk Afghanistan,” sebut Andrey Kazantsev dari Institut Negeri Moskow.
Sumber : Medcom.id
Gambar : Medcom.id
