Varian Delta Plus Terbaru Diduga Picu Lonjakan Kasus Covid-19 di Inggris

Kasus harian Covid-19 di Inggris kembali melonjak dan menjadi perhatian. Lonjakan tetap terjadi meski Negeri Ratu Elizabeth telah memvaksinasi lebih dari 70 persen penduduknya.

Lonjakan ini diduga dipicu kemunculan dan penyebaran Varian Delta Plus terbaru, mutasi atau subvarian lainnya dari varian Delta dan Delta Plus.

Dilansir dari The Guardian, Minggu, 24 Oktober, tercatat ada 39.962 kasus baru Covid-19 di Inggris. Dalam sepekan terakhir, total infeksinya telah menyentuh angka 328.287. Angka tersebut berbeda jauh dari sepekan sebelumnya, yakni hanya 28.206 di periode 11-17 Oktober.

Angka kematian akibat Covid-19 di Inggris juga kembali meningkat dalam tujuh hari terakhir, yakni sebanyak 949. Dibandingkan sepekan sebelumnya dalam periode sama, angka kematiannya hanya berkisar 97.

Otoritas kesehatan Inggris menduga lonjakan kasus Covid-19 ini dipicu subvarian Delta, yang untuk sementara disebut sebagai ‘Varian Dalam Investigasi.’ Bukti-bukti awal menunjukkan Varian Delta Plus baru ini lebih menular dibandingkan Delta Plus sebelumnya atau varian Delta biasa.

“Varian ini tampaknya tidak mengakibatkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin menjadi kurang efektif,” kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).

Nama ilmiah untuk Varian Delta Plus terbaru di Inggris ini adalah ‘VUI-21OCT-01.’

Varian Delta Plus sebelumnya, yang dinamakan “AY.4.2,” pertama kali terdeteksi di Inggris pada Juli lalu. Data dari UKHSA menunjukkan sekitar 6 persen dari kasus baru Covid-19 di Inggris berasal dari subvarian Delta tersebut.

 

 

 

 

 

Sumber : Medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *