BoJ Pangkas Pandangan Ekonomi untuk 5 Wilayah Jepang
Bank of Japan (BoJ) memangkas penilaian ekonomi untuk lima dari sembilan wilayah Jepang karena ekonomi terpukul dari kendala pasokan dan lonjakan infeksi virus korona selama musim panas. Meski demikian, bank sentral terus berupaya mendukung aktivitas perekonomian dari sisi kebijakan moneter.
“Sementara beberapa daerah melihat rebound dalam ekonomi mereka secara moderat, banyak yang mempertahankan pandangan bahwa ekonomi mereka meningkat,” kata bank sentral Jepang dalam laporan triwulanan yang menganalisis ekonomi regional, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 8 Oktober 2021.
Di sisi lain, pembuat kebijakan BoJ pada September melihat ada peningkatan risiko terhadap ekonomi akibat perlambatan pertumbuhan Tiongkok, kekurangan semikonduktor, dan penutupan pabrik di Asia Tenggara. Hal itu dipaparkan dari ringkasan pendapat yang diungkapkan pada tinjauan suku bunga bulanan BoJ.
Pengaruhi proyeksi pertumbuhan
Risiko eksternal yang meningkat seperti itu dapat memengaruhi proyeksi pertumbuhan kuartalan baru BoJ, yang dijadwalkan diterbitkan pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya pada 27-28 Oktober.
“Ekspor dan output terus meningkat. Tapi kita harus hati-hati melihat bagaimana kekurangan cip dan gangguan di pabrik suku cadang Asia Tenggara memengaruhi belanja modal dan pendanaan perusahaan,” kata salah satu anggota dewan dalam ringkasan tersebut.
“Ada tanda-tanda ekonomi Tiongkok melambat, bahkan ketika ekonomi global terus pulih sebagai tren,” menurut pendapat lain yang ditampilkan dalam ringkasan.
Ringkasan menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan mempertahankan pandangan mereka bahwa ekonomi menuju pemulihan moderat, dengan ada yang mengatakan untuk sementara akan mendapat pukulan dari kendala pasokan dan berlanjutnya pelemahan sentimen pengecer karena pandemi virus korona.
“Sangat penting untuk mempertahankan campuran kebijakan fiskal dan moneter (ekspansi) bahkan ketika ekonomi muncul dari lesunya pandemi dan mulai normal,” pungkas salah satu anggota dewan.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id