PPKM Sukses Tekan Corona, IHSG Kembali di Atas 6.100
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi 0,20% ke level 6.100,62. Selang 15 menit IHSG masih di zone hijau dengan kenaikan 0,37% ke level 6.110,41 pada perdagangan Selasa (149/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 91 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 13 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 12 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang dilego Rp 6 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dijual Rp 2 miliar.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, mengungkapkan berbagai indikator sudah mengalami perbaikan.
Konfirmasi kasus positif corona sudah turun 93% dibandingkan posisi puncak pada pertengahan Juli 2021. Khusus di Jawa-Bali, penurunannya mencapai 96%.
Kemudian kasus aktif juga terus menurun, sekarang sudah di bawah 100.000. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri.
“Seiring dengan kondisi Covid-19 membaik, implementasi protokol kesehatan, dan aplikasi Peduli Lindungi, ada penyesuaian yang dilakukan dalam periode minggu ini. Pembukaan bioskop dengan kapasitas 50% di kota Level 2 dan 3 dengan kewajiban aplikasi Peduli Lindungi sertra protokol kesehatan ketat. Hanya ketegori hijau yang diizinkan masuk area bioskop.
“Lokasi wisata dibuka dengan protokol kesehatan ketat dan Peduli Lindungi di kota Level 3. Namun ada penerapan ganjil-genap di tempat wisata mulai Jumat sampai Minggu,” terang Luhut.
Perkembangan ini tentu positif bagi perekonomian nasional. ‘Roda’ ekonomi yang sempat macet karena PPKM ketat kini bisa bergulir kembali meski masih ada pembatasan di sana-sini. Ada harapan ekonomi bisa tumbuh dan rakyat kembali bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang layak.
Akan tetapi, jangan lupa bahwa pandemi belum berakhir. Di banyak negara yang sudah merasa ‘menang’ melawan virus corona kini harus kembali bergulat dengan lonjakan kasus. Penyebabnya adalah masyarakat yang abai, hanyut dalam euforia, dan melupakan protokol kasehatan (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun).
“Tidak lengah protokol kesehatan, jangan jemawa, bekerja sama sebaik-sebaiknya. Kalau tidak disiplin, kita berkontribusi menghilangkan nyawa orang lain,” tegas Luhut.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : iNews