Emma Stone Dikabarkan Sedang Mempertimbangkan Menggugat Disney
Emma Stone dikabarkan akan mengikuti jejak Scarlett Johansson untuk menggugat Disney.
Dia dikabarkan ‘mempertimbangkan pilihannya’ atas penayangan Cruella di Disney+.
Emily Blunt juga dikatakan sedang mengamati penayangan Jungle Cruise.
Ini dikatakan oleh mantan editor The Hollywood Reporter sekaligus mantan pengacara hiburan Matt Belloni.
Dia telah mengklaim dalam buletin industrinya, What I’m Hearing…, bahwa Stone dan Blunt dapat bersiap untuk membawa Disney ke pengadilan jika perlu.
Stone muncul sebagai pemeran utama Cruella dalam prekuel live-action 101 Dalmatians Disney, yang dirilis pada Mei 2021, sementara Blunt adalah co-lead Dr Lily Houghton di Jungle Cruise, yang dirilis pada hari Jumat (30/7/2021).
Kedua film diluncurkan secara bersamaan di Disney Plus dan di bioskop, dan para bintang itu diyakini juga memiliki perjanjian kontrak dengan Disney yang akan membuat mereka mendapatkan persentase tertentu dari royalti box office.
Menurut Belloni, seperti dilansir MailOnline, Stone mengamati angka Cruella sebelum dia memutuskan apakah akan meminta penghasilan yang hilang.
Sementara Blunt juga sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan terhadap Disney, tergantung pada seberapa baik kinerja Jungle Cruise.
“Ada teriakan luar biasa tinggi yang terjadi hari ini di komunitas bakat, yang menunjukkan bahwa masalah ini tidak akan hilang dalam waktu dekat. Disney terkenal sulit untuk dihadapi,” ucap Belloni.
Ucapan Belloni ini seperti menegaskan tentang sikap Disney sebelumnya atas gugatan Johansson.
Dalam pernyataan Disney terhadap gugatan Johansson, mereka mengklaim tidak ada manfaat apa pun untuk gugatan Johansson dan bahwa perusahaan telah sepenuhnya mematuhi kontraknya.
Perusahaan juga menyebut tindakan Johansson ‘menyedihkan’ karena mengabaikan efek global yang mengerikan dan berkepanjangan dari pandemi Covid-19′.
Bintang Marvel Johansson, sebelumnya menuduh Disney melanggar kontraknya dengan mengizinkan rilis teater dan streaming Black Widow secara simultan, yang menurutnya merusak potensi penghasilannya karena sebagian besar gajinya didasarkan pada kinerja box office film, yang turun 67 persen setelah akhir pekan pembukaan film tersebut.
Sumber : kompas.com
Gambar : Kompas.com
