Data Ekonomi AS Angkat Rupiah ke Rp14.470

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.470 per dolar AS pada Selasa (6/7). Posisi ini menguat 6 poin atau 0,04 persen dari Rp14.476 per dolar AS pada Senin (5/7).

Rupiah menguat bersama yen Jepang 0,14 persen, yuan China 0,06 persen, dan dolar Singapura 0,03 persen. Sebaliknya, mata uang Asia lainnya justru terperosok ke zona merah.

Peso Filipina melemah 0,34 persen, baht Thailand minus 0,15 persen, won Korea Selatan minus 0,03 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.

Sebaliknya, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Dolar Australia menguat 0,27 persen, poundsterling Inggris 0,18 persen, rubel Rusia 0,07 persen, dolar Kanada 0,07 persen, euro Eropa 0,01 persen, dan franc Swiss 0,01 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan menguat terbatas pada hari ini di kisaran Rp14.450 sampai Rp14.520 per dolar AS. Hal ini terjadi karena sentimen global masih menekan dolar AS.

“Efek dari data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pasar sehingga memunculkan persepsi bank sentral AS akan mempertahankan kebijakan moneter longgar dalam waktu yang lebih lama, masih menjadi pemicu pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah,” jelas Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/7) ini.

Namun seperti beberapa hari terakhir, rupiah tetap dibayangi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia. Begitu juga dengan kebijakan PPKM Darurat.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *