Alice Norin Positif Covid-19, Pompa ASI untuk Buah Hati
Alice Norin menyatakan dirinya positif Covid-19 dalam unggahan di akun Instagramnya, @alicenorin. Hal ini membuatnya harus melakukan isolasi mandiri dan berpisah terlebih dahulu dengan orang-orang terdekat, termasuk anak bungsunya, Alana.
Kendati demikian, ia memastikan kebutuhan ASI untuk Alana tetap terpenuhi dengan cara memompa ASI.
“Yang sedih pastinya harus berpisah dengan semua yang dirumah, isolasi mandiri di kamar, enggak ketemu Alita, Alana, Dada, terus mompa jadi Alana tetep bisa minum ASI. Alhamdulillah walaupun Alita super sedih, tapi Alita pengertian kalau belum bisa deket Mommy dulu,” tulis Alice.
Ia mengungkapkan mengalami beberapa gejala ringan seperti demam, nyeri, sakit kepala, serta radang. Kondisi itu membuatnya memeriksakan diri hingga dua kali dan ternyata positif terpapar virus corona.
“Doain aku semoga bisa lewatin semua & cepet pulih kaya semula yaa temen-temen. Stay safe & healthy everyone,” tulisnya.
Mengenai ASI, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat, Nia Umar, mengatakan ibu yang tengah memiliki bayi tapi terpapar Covid-19 masih bisa menyusui anaknya asalkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tanpa gejala berat.
Nia Umar berpendapat sebaiknya ibu dan bayi tidak langsung dipisahkan ketika sang ibu positif Covid-19.
“Akan lebih berisiko jika dititip kepada orang lain, apalagi misalnya yang dititipkan orang tua yang rentan risiko Covid-19. Boleh sama ibunya tapi ibunya harus selalu pakai masker dan jalankan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Nia, seperti dikutip Antara.
Nia mengatakan seorang ibu harus paham betul dengan kondisi tubuhnya, jika sudah merasa kepayahan sebaiknya meminta orang terdekat yang tidak terinfeksi untuk menjaga sang bayi.
ASI bisa diberikan secara langsung pada waktu bayi membutuhkannya. Jika tidak bisa menyusui secara langsung, maka ibu dapat memerah ASI untuk diberikan kepada bayinya.
Sementara itu, tidak sedikit ibu yang khawatir jika ASI-nya terkontaminasi dengan virus corona. Maka para ibu yang positif Covid-19 memilih untuk berhenti menyusui.
Ahli gizi Tan Shot Yen mengatakan saat seorang ibu terpapar Covid-19, maka antibodi pun terbentuk dalam tubuhnya. Antibodi tersebut akhirnya ikut mengalir bersama ASI.
“Begitu seorang ibu terpapar maka ada antibodi di dalam susunya. Bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya malah akhirnya membuat dua-duanya down. Kalau ibunya udah positif bayinya belum, saya mengusulkan setiap ibunya mau menyusui harus kudu pakai masker, cuci tangan baru menyusui,” kata Tan.
Akan tetapi, pada kasus tertentu yang membuat sang ibu tidak bisa memberikan ASI baik secara langsung atau diperah, Tan memberi pengecualian untuk pemberian susu formula.
Namun dengan catatan jika ibunya sudah negatif, harus kembali diberi ASI.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com