Harga Minyak Dunia Tembus US$72,52 per Barel

Harga minyak dunia tumbuh tipis kembali ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir pada Kamis (10/6), waktu AS. Kenaikan harga minyak ditopang oleh optimisme permintaan yang kuat setelah klaim pengangguran AS turun ke level terendahnya.

Mengutip Antara, Jumat (11/6), harga minyak mentah berjangka Brent pengiriman Agustus naik 30 sen atau 0,4 persen menjadi US$72,52 per barel. Harga itu ialah yang tertinggi sejak Mei 2019.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS pengiriman Juli naik 33 sen atau 0,5 persen menjadi US$70,29 per barel atau tertinggi sejak Oktober 2018.

Faktor penopang kenaikan harga minyak, dilansir Reuters, karena Departemen Keuangan AS telah menghapus sanksi terhadap tiga mantan pejabat Iran dan dua perusahaan yang sebelumnya terlibat dalam perdagangan produk petrokimia di Iran.

Faktor lainnya, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru atas tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu ke level terendahnya dalam 15 bulan terakhir sejak pandemi covid-19 melanda.

“Data pengangguran dan tenaga kerja baru-baru ini adalah tanda positif yang pasti bahwa pemulihan ekonomi di AS semakin cepat,” terang Analis Rystad Energy Louise Dickson.

Sementara, faktor lainnya terkait harga-harga konsumen yang sempat meningkat kuat di AS pada Mei lalu mulai mereda.

“Lebih banyak aktivitas bisnis berarti lebih banyak konsumsi energi dan ekonomi yang lebih baik merupakan prasyarat yang dibutuhkan untuk meningkatkan lalu lintas jalan dan udara,” lanjut Dickson.

Diketahui, organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) memperkirakan permintaan minyak akan naik 6,6 persen atau 5,95 juta barel per hari pada tahun ini.

“Harga minyak perlahan naik. Prospek permintaan terus menguat dan pasokan tidak selalu mengikuti,” kata Mitra Again Capital LLC New York John Kilduff.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *