135 WN India Masuk RI, Satgas TNI AU Janji Awasi Ketat

Satuan Tugas Udara Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk tak khawatir usai kedatangan 135 orang Warga Negara India masuk Indonesia saat pandemi Covid-19. India merupakan satu dari sejumlah negara yang sedang mengalami lonjakan kasus virus corona di tingkat global.

Demi mengantisipasi pelbagai risiko, Ketua Satgas Udara Penanganan Covid-19 Kolonel Pas M.A Silaban (TNI AU) memastikan seluruh pemangku kepentingan di Bandara Soekarno-Hatta telah menerapkan pengawasan ketat.

“Terhadap penumpang pesawat rute internasional yang tiba di Indonesia, dilakukan pengawasan mulai dari bandara hingga proses karantina sehingga diharapkan tidak ada kekhawatiran,” kata Silaban lewat keterangan tertulis, Jumat (23/4).

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Darmawali Handoko menjelaskan setiap warga negara asing yang masuk ke Indonesia telah memenuhi sejumlah syarat.

Dia berkata, 135 WN India telah membawa hasil tes PCR negatif Covid-19. Tes maksimal dilakukan 3 hari sebelum keberangkatan dari India.

“Kemudian dilakukan karantina selama 5×24 jam serta dilakukan swab RT-PCR pada saat kedatangan dan pada akhir karantina atau hari ke-5,” ucap Darmawali.

Pihak pengelola bandara juga memastikan kedatangan 135 WN India telah sesuai prosedur. PT Angkasa Pura II menyebut telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk meningkatkan pengawasan kedatangan WNA, termasuk dari India.

“PT Angkasa Pura II berkoordinasi dengan KKP Kemenkes, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta maskapai untuk memastikan proses kedatangan penumpang internasional termasuk dari India selalu sesuai prosedur yang ditetapkan,” ujar Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi.

Sebelumnya, sejumlah WN India dikabarkan masuk ke Indonesia. Informasi ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.

Kementerian Kesehatan membenarkan ada 135 orang WN India yang masuk ke Indonesia. WN India itu datang lewat Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (21/4) malam.

“Mereka punya KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) dan naik pesawat carter,” tutur Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/4).

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *