Kronologi Ashanty Dituding Telantarkan Putra Soal Pendidikan

Ashanty dituding telah menelantarkan anak angkatnya, Muhammad Putra, soal pendidikan. Tudingan itu muncul dari LBH Keadilan yang menyebut Ashanty tak lagi bertanggung jawab atas Putra hingga ia putus sekolah dari pesantren. Berikut kronologinya.

Pada Sabtu (6/2), Abdul Hamim dari LBH Keadilan mengungkapkan kepada media bahwa Muhammad Putra, bocah viral yang berjualan cilok yang dijanjikan Ashanty untuk dibiayai pendidikannya, justru tak bisa melanjutkan sekolah di pesantren.

Putra disebut hendak menyambangi pesantrennya untuk kembali bersekolah bersamaan dengan dimulainya semester baru. Namun pihak pesantren menyebut Putra tak lagi bersekolah di sana dan biaya uang pangkalnya telah dialihkan untuk siswa lain.

Bahkan, pihak pesantren menyebut saat ini Putra sudah bukan lagi tanggung jawab Ashanty. Padahal, Ashanty sebelumnya telah menjanjikan akan membiayai dana pendidikan Putra.

Ashanty diketahui bertemu dengan Putra pada 2019. Kala itu, Putra viral di media sosial karena berjualan cilok di usianya yang amat muda. Kala didatangi oleh Ashanty, rupanya Putra tak bisa baca dan tulis.

Ashanty pun berminat untuk mengangkat Putra sebagai anak, namun tidak secara hukum, melainkan hanya membiayai pendidikannya.

Dalam konten di saluran YouTube milik keluarga Hermansyah kala itu, Ashanty bahkan menjanjikan akan membiayai hingga pendidikan tinggi dengan syarat percobaan selama setahun dan ketika Putra bisa baca dan tulis.

Namun ketika masalah nasib pendidikan Putra kini menjadi tak jelas, Abdul Hamim yang mengaku telah lebih dulu terlibat dalam penggalangan dana untuk Putra meminta kejelasan dari Ashanty.

“Katanya putra sudah tidak menjadi tanggung jawab Ashanty. Kami tidak jadi soal, tidak masalah, kami hanya mempertanyakan saja. Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak sungguh-sungguh membiayai Putra,” kata Abdul Hamim dalam konferensi pers virtual, Sabtu (6/2), dikutip detikHot.

“Pendidikan Putra ini terganggu, dia sedang bersekolah di SD Jurangmangu, kemudian pindah ke pesantren, kemudian diputus begitu saja tanpa ada surat pindah. Ini status putra apa? Tidak masalah Putra diberhentikan, tapi harus ada alasannya yang jelas, salah Putra apa. Itu harus disampaikan,” katanya.

Putra disebut awalnya bersekolah di sebuah SD di Jurangmangu, Ciputat, Tangerang Selatan. Namun karena akan dibiayai, ia pun pindah ke sekolah pesantren di Bogor.

Dalam video di YouTube, Ashanty menyebut pesantren akan membantu dirinya dalam membimbing pendidikan Putra. Dalam perjalanannya, Ashanty kerap menampilkan kisah Putra bersekolah dan bersama dengan anggota keluarga Hermansyah lainnya.

“Kenapa putra diberhentikan, jadi bukan masalah dibiayai, tapi kenapa? Berikan penjelasan kenapa Putra tidak lagi dibiayai dan pihak pesantren juga harus mengurus surat pindah, apa status Putra?” kata Abdul Hamim lagi.

Terkait hal tersebut, Abdul Hamim dan Putra pun memberi tenggat waktu satu minggu untuk Ashanty dan Anang Hermansyah memberi keterangan pada mereka sekaligus kejelasan terkait status Putra sebagai siswa di pesantren tempat dia menuntut ilmu.

“Ini bukan perkara nilai, tapi kejujuran konten. Satu minggu adalah waktu yang cukup untuk Ashanty memberikan penjelasan dan mengurus status pendidikan Putra,” ungkap Hamim.

Hingga saat ini, Anang dan Ashanty belum menyatakan pernyataan terkait tudingan tersebut.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *