Top! Vaksin Covid-19 Sukses Buat Minyak Terbang 5%
Harga kontrak minyak mentah lanjut menguat di perdagangan awal pekan ini Senin (23/11/2020) usai menguat signifikan pekan lalu. Optimisme akibat kabar positif kandidat vaksin Covid-19 dan sinyal dari para produsen yang tergabung dalam OPEC+ masih jadi pemicu utama.
Seminggu kemarin harga kontrak futures minyak naik 5%. Brent terangkat ke US$ 44,96/barel sementara untuk kontrak West Texas Intermediate (WTI) naik ke US$ 42,15/barel.
Pada 09.45 WIB, harga kontrak Brent menguat 0,11% ke US$ 45,05/barel dan kontrak acuan Amerika Serikat (AS) yakni WTI naik lebih tinggi dengan apresiasi sebesar 0,55% ke US$ 42,15/barel.
Pfizer Inc mengatakan mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan AS pada hari Jumat untuk otoritisasi penggunaan darurat vaksinnya. Ini merupakan aplikasi pertama yang dilakukan untuk menginisiasi program vaksinasi guna memberikan perlindungan terhadap virus corona baru.
“Terlepas dari kenyataannya bahwa [program vaksinasi] akan memakan waktu untuk kampanye, saat permintaan minyak akan menurun, berita positif setiap hari tentang pengiriman vaksin,” kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak Rystad Energy.
Menambah sentimen positif adalah harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan afiliasinya termasuk Rusia (OPEC+) dikabarkan bakal menjaga produksi minyak mentah. OPEC+ itu diperkirakan akan menunda peningkatan produksi yang direncanakan.
OPEC+, yang bertemu pada 30 November dan 1 Desember. Saat ini opsi yang tersedia di tengah ancaman surplus pasokan minyak adalah dengan menunda setidaknya tiga bulan dari Januari pengurangan penurunan 7,7 juta barel per hari (bph) dari pakta awal yang mengharuskan pemangkasan output sebesar 5,7 juta bph.
“Asumsi pengalihan pemotongan saat ini oleh OPEC+ ke Q1 2021 mungkin tercermin di harhga US$ 44 per barel,” kata bank Nordik SEB, melansir Reuters pekan akhir pekan lalu.
Bagaimanapun juga ancaman kelebihan pasokan masih mengintai dengan kenaikan output minyak Libya kembali ke level sebelum blokade di 1,25 juta bph dan ancaman gelombang lanjutan Covid-19.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Medcom.id
