IHSG Diprediksi Melemah Usai Optimisme Vaksin Corona Pudar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Senin (16/11). Pelemahan disebabkan oleh meningkatnya kasus covid-19 di beberapa negara yang diikuti penguncian wilayah (lockdown) terbatas serta memudarnya optimisme terhadap vaksin corona.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan IHSG berpeluang terkonsolidasi melemah pekan ini.

Pasalnya, pelaku pasar mewaspadai lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara. Di Amerika Serikat (AS) kasus virus corona naik lebih dari 100 persen di 13 negara bagian sehingga mereka kembali melakukan pembatasan aktivitas.

Hal serupa juga terjadi di sebagian negara Eropa jelang musim dingin beberapa bulan ke depan. Jumlah total kasus di Prancis naik jadi 1,95 juta, Spanyol 1,49 juta, dan Italia melampaui angka 1,1 juta. Bahkan Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mencatatkan lebih dari 51 ribu kematian.

Sementara itu, meski efektivitas vaksin covid-19 perusahaan farmasi AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech diklaim mencapai 90 persen, vaksin tersebut merupakan vaksin mRNA yang dikenal tak stabil.

Ketika didistribusikan, vaksin perlu diangkut dalam wadah pengiriman khusus pada suhu di bawah -70 derajat celcius, sebelum disimpan di lemari es hingga lima hari.

Hal ini akan mempersulit distribusi dan mempertahankan efektifitas vaksin jenis ini sehingga perlu waktu untuk mendapatkan hasil akhir vaksin tersebut.

“Kedua hal ini membuat optimisme vaksin Pfizer dan BioNTech mulai memudar dari pasar,” tuturnya seperti dikutip dari riset, Senin (16/11).

Hans memproyeksikan indeks akan bergerak di rentang support 5.246-5.395 dan rentang resistance yaitu 5.520 hingga 5.550.

Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan potensi pelemahan IHSG terlihat masih cukup besar. Hal ini ditengarai masih tercatatnya gelombang capital outflow secara year to date (ytd) serta fluktuasi nilai tukar rupiah.

Namun, rilis data perekonomian neraca perdagangan hari ini, yang disinyalir masih berada dalam kondisi stabil, akan turut mewarnai pergerakan IHSG. “Hari ini indeks saham gabungan berpotensi terkonsolidasi,” ujarnya.

Ia memperkirakan IHSG melaju di rentang support 5.372 dan resistance 5.494. Sedangkan saham-saham pilihannya yaitu BBNI, KLBF, WIKA, HMSP, SMRA, LSIP, dan ROTI.

Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street berakhir menguat pada penutupan perdagangan pekan lalu. Indeks Dow Jones naik 1,37 persen ke level 29.479, S&P 500 menguat 1,36 persen ke level 3.585, dan Nasdaq Composite menguat 1,02 persen menjadi 11.829.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *